Alasan Motif Batik Kuno Lebih Mahal dan Penuh Makna

Kamis, 16 November 2017 19:29 WIB

Batik lawasan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengapa motif batik tradisional memiliki keunikan yang tak ada duanya dan kerap berharga lebih mahal? Batik dengan motif tradisional bermakna lebih dalam dari fungsi fisiknya sebagai penutup tubuh. Setiap gambar atau motif tradisional memiliki cerita, bukan hanya gambar belaka.

Baca: Tip Memilih Kain Batik agar Tidak Tertipu

“Setiap kain itu menunjukkan pandangan hidup perajin dan kain tidak lepas dari elemen-elemen sosialnya,” ujar Ananda Moersid, ahli warisan budaya tak benda, di Alun Alun Indonesia, Jakarta, 8 November 2017. Ananda mengatakan kain batik tradisional tidak hanya dipakai untuk menutup tubuh, tapi juga menjadi bagian dari teater, pertunjukan, dan sebuah ritual atau upacara adat.

Ananda menuturkan, bagi masyarakat tradisional, alam menjadi sumber rasa aman sekaligus kekuasaan yang bisa menghancurkan. Karena itu, motif batik kerap berhubungan dengan alam, seperti tanaman, bunga, dan binatang. Motif juga menceritakan situasi di sekitar masyarakat zaman dulu, seperti motif saat hujan atau hari cerah, bahkan yang menceritakan keramaian pasar.

Baca juga: Tip Mencuci Kain Batik agar Awet dan Selalu Baru

“Realitas itu tidak dibagi-bagi dalam bidang-bidang yang terpisah,” ucapnya. Dia menambahkan, semua motif batik tradisional memiliki hubungan dengan sekitarnya. Motif itu, kata dia, dibuat dari perasaan seseorang, seperti rasa syukur saat bayi lahir. Motif yang dibuat menandai daur hidup sejak dalam kandungan, lahir, hingga menginjak dewasa sebagai sebuah cerita dalam lingkaran kehidupan.

Setiap helai kain dibuat dengan harapan agar yang menggunakannya memperoleh berkah. Kain juga disimbolkan melalui pola dan motif batik yang dibuat. Batik tradisional juga digunakan untuk fungsi sosial. Motif dapat menunjukkan kedudukan pemberi dan penerima dalam upacara adat. Selain itu, dapat menandakan status sosial penggunanya. “Untuk dianggap tradisional, motif kain biasanya melewati dua generasi atau sudah bertahan selama lebih dari 50 tahun,” tuturnya.

Artikel lain: Lima Rahasia Merawat Batik agar Awet dan Tak Luntur

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

13 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

15 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

18 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

43 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

45 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

6 Maret 2024

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya