TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas kain batik semakin meningkat dan batik yang dibuat di industri semakin mencoba untuk meniru batik yang dibuat para perajin. Melihat perbedaannya bukan hal yang mudah, terutama untuk mata yang belum ahli, terutama generasi muda yang masih tidak tahu perbedaan di antara ketiga jenis batik, yaitu cetak, cap, dan tulis.
“Bahkan namanya teknik saja itu orang kita banyak yang tidak mengerti. Kain setumpuk ada palsunya, bisa dijual ke konsumen yang tidak mengerti,” ujar William Kwan Hwie Liong, Peneliti Batik Batang dan Lasem. Baca: 5 Rahasia Merawat Batik Agar Awet dan Tak Luntur
Batik tulis pasti harganya lebih mahal dari batik cap, yang lebih mahal dari batik cetak, karena masih menggunakan tenaga kerja. Walaupun harga bisa menjadi patokan untuk membedakan jenis batik, jangan hanya karena melihat harga yang tinggi batik tersebut dianggap batik tulis.
Dengan teknologi sekarang, cetakan sudah dibuat sedemikian rupa agar terlihat seperti batik tulis. “Kalau dulu kalian melihat tekstil printing, itu di baliknya pasti tidak ada gambarnya. Tapi sekarang juga ada yang pintar, printingnya dibuat tembus, dibuat bolak balik,” jelas Pincky Sudarman, CEO PT Alun Alun Indonesia Kreasi. Baca juga: Dian Pelangi Kenalkan Jenis Batik Baru, Batik Kuas
Namun, kalau dilihat lebih dekat, motif batik cetak biasanya akan terlihat lebih kaku dibanding cap dan tulis. Terutama batik tulis, pasti akan terlihat lebih halus gambar motifnya, tidak kaku sama sekali karena menggunakan proses autentik dan natural. Kedua, kalau batik cap, pasti ada satu pola yang diulang.
Bila melihat batik tulis dengan pola yang berulang-ulang, bila dilihat dari dekat satu sama yang lain akan memiliki bentuk yang berbeda. Sedangkan kalau batik cap, bila dilihat lebih dekat, bentuk dasarnya itu sama.
Batik tulis itu lebih kasar garisnya, dalam arti lebih tidak teratur. “Kalau kamu lihat bentuk daun di batik tulis, garisnya itu semau-mau mereka, pasti tidak rata. Namun itulah keunikan batik tulis, tidak ada duanya dan benar-benar orisinil karya perajin,” lanjut Pincky. Artikel lain: 4 Tips Mencuci Baju Batik agar Awet dan Tidak Kusam
Namun pecinta kain tradisional ini juga mengatakan kalau sejauh pembeli senang dan harganya sesuai itu diserahkan kepada pembeli, tidak dipaksa untuk membeli batik cap atau tulis dibanding batik yang dicetak. Namun, harga harus jujur dengan jenis batik tersebut. Karena harga mahal batik tulis adalah sebagai tanda apresiasi untuk para perajin.
“Bila batik cetak diberi harga batik tulis, itu namanya menipu pembeli,” ungkap Pincky.