Prosedur Tukar Cairan atau CAPD untuk Pasien Gagal Ginjal

Selasa, 7 November 2017 19:52 WIB

Puluhan pasien gagal ginjal dari keluarga miskin di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mendatangi gedung DPRD Kabupaten Madiun, Jumat (3/8). TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pilihan perawatan bagi pasien gagal ginjal adalah Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis atau CAPD. Dengan terapi ini, pasien tak perlu melakukan cuci darah, melainkan menggunakan 'selaput perut' untuk membersihkan darah sepanjang hari.

Baca juga:
Tak Kenal Maka Tak Sayang Ginjal, Pahami Fungsinya
Pasien Ginjal Harus Moving On, Merdeka Memilih Terapinya
Wanita Lebih Rentan Alami Penyakit Ginjal, Dampaknya pun Beragam

Dokter Spesialis Ginjal dan Hipertensi, Jonny mengatakan masih banyak pasien gagal ginjal yang belum mengetahui metode Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis atau CAPD. Dialisis dapat dilakukan di mana saja, relatif nyaman, dan pasien tidak perlu datang ke rumah sakit beberapa kali dalam seminggu. Dengan begitu, pasien gagal ginjal tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

"Perawatan CAPD ini lebih simpel dan tidak kelihatan karena alatnya kecil," kata Jonny di acara Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Dengan Perawatan CAPD di Jakarta, Minggu 5 November 2017. Dia menjelaskan proses pergantian cairan dilakukan empat kali sehari di tempat yang bersih, namun tidak perlu steril.

Pergantian cairan dapat dilakukan di kantor, sekolah, terutama di mana ada meja bersih. Selama pertukaran cairan, alat dialisat yang baru dimasukkan ke dalam rongga peritoneum, membran serosa rangkap yang terbesar di dalam tubuh, melalui kateter.

Advertising
Advertising

Cairan kemudian didiamkan dalam rongga peritoneum selama beberapa jam. Biasanya di pagi, siang, sore, dan malam. Dialisat yang telah digunakan kemudian dikeluarkan melalui kateter, kemudian dialisat yang baru dimasukkan kembali. Proses tersebut dilakukan setiap hari.

Monalisa Theresia, pasien gagal ginjal sedang melakukan cuci darah menggunakan proses Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysys (CAPD) dikediamannya dikawasan Cibinong, Jakarta, Jumat (28/3). Tempo/Aditia Noviansyah

Ada beberapa keuntungan dari CAPD dibanding terapi lain. Pertama, kelangsungan hidup lebih baik daripada hemodialisis pada tahun-tahun pertama, dan penularan hepatitis B dan C juga dapat diminimalisir karena proses ini tidak berkaitan dengan darah. Pasien juga lebih bisa mengontrol diri sendiri atau memiliki kebebasan, dari diet sampai aktivitas sehari-hari. Terapi CAPD juga tidak menggunakan mesin dan tidak ada tusukan jarum.

"Kami percaya dengan perawatan yang tepat, setiap pasien gagal ginjal dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan menjadi lebih produktif," kata Tony Samosir, Ketua Komunitas Paien Cuci Darah Indonesia. Tony dan Jonny mengatakan jika setiap pilihan terapi dijelaskan secara gamblang kepada pasien gagal ginjal, maka mereka dapat memilih metode terapi yang paling cocoknya.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya