Memahami Restless Leg Syndrome di Masa Kehamilan
Reporter
R. Dina Andriani
Editor
Yayuk Widiyarti
Senin, 23 Oktober 2017 14:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wanita hamil seringkali mengalami restless leg syndrome atau sindrom kaki gelisah. Sindrom ini menimbulkan dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki dan ini terjadi terutama pada malam hari saat tidur sehingga kualitas tidur berkurang.
Umumnya, di masa kehamilan ibu membutuhkan tidur yang cukup. Jika wanita hamil menderita gangguan ini, otomatis waktu tidurnya terganggu. Pada ibu hamil, sindrom kaki gelisah dapat menyebabkan kantuk di siang hari karena kualitas tidur terganggu di malam hari.
Saat bangun di pagi hari, tubuh tidak bisa rileks jika kaki bergerak. Sebuah penelitian yang dilansir dari laman Boldsky mengklaim bahwa hampir 35 persen wanita hamil mengalami masalah ini pada trimester ketiga. Kebanyakan dari mereka mengalami masalah ini berkali-kali dalam seminggu.
Selama kehamilan, wanita banyak mengalami berbagai perubahan. Semua perubahan dalam tubuh membuat kondisi ibu hamil tidak nyaman. Sindrom kaki gelisah ini bisa terjadi karena adanya perubahan hormonal, faktor hemodinamik, metabolisme folat dan zat besi, serta psikomotor.
Artikel lain:
Jaga Kesehatan Janin sejak Awal Kehamilan, Ini Kata Dokter
Keguguran, Apa Saja Tindakan untuk Membersihkan Rahim
Berapa Kenaikan Berat Badan yang Wajar Selama Hamil?