Manfaat Kacang Hijau dan Daun Adas buat Produksi ASI

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 22 Oktober 2017 16:35 WIB

Ilustrasi kacang hijau. Sxc.hu/Gary Tamin

TEMPO.CO, Jakarta - Selama mengandung dan setelah melahirkan, salah satu hal yang kerap menyita pikiran para ibu adalah bagaimana menghasilkan air susu dengan lancar untuk buah hati. Apalagi, tidak semua ibu beruntung dengan berkah ASI yang melimpah.

Tidak sedikit ibu yang mengkonsumsi berbagai bahan pangan atau jamu-jamuan yang dipercaya mampu ASI. Namun, masih ada juga ibu yang enggan melakukan upaya lebih untuk memenuhi kebutuhan ASI bayinya dan lebih memilih susu formula. Baca juga: Donor ASI, Saring Dulu dengan Tahapan Berikut

Di tingkat global, angka pemberian ASI eksklusif saat ini masih terbilang rendah yaitu hanya 40 persen. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) merekomendasikan periode yang tepat untuk mengasupi nutrisi anak berdasarkan usia.

Periode tersebut antara lain, bayi mulai menyusu dalam satu jam kehidupan, dan berlanjut mengkonsumsi ASI eksklusif selama enam bulan. Adapun, pengenalan tepat pada makanan padat dan makanan pendamping ASI dilakukan hingga usia dua tahun atau lebih.

“ASI adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menjamin kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Sekitar 800.000 jiwa akan terselamatkan setiap tahun, jika anak disusui dalam waktu satu jam kelahiran dan terus hingga berusia 2 tahun,” kata dosen kebidanan di Universitas Muhammadiyah Tangerang, Catur Erty Suksesty.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, proses pmulai menyusui di Indonesia terbanyak terjadi pada 1—6 jam setelah kelahiran (35,2 persen) dan kurang dari 1 jam atau inisiasi menyusui dini (34,5 persen). Baca juga: Donor ASI, Pastikan Tak Ada Transfer Virus HIV dan Hepatitis

Sementara itu, proses mulai menyusui terendah terjadi pada 7—23 jam setelah kelahiran (3,7 persen). Padahal, target pemberian ASI eksklusif untuk bayi berusia kurang dari enam bulan di Indonesia adalah 39 persen.

Berdasarkan provinsi, cakupuan pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0—6 bulan tertinggi ada di Nusa Tenggara Barat (86,9 persen) dan terendah di Sulawesi Utara (26,3 persen). Dari 33 provinsi, sebanyak 29 di antaranya berhasil mencapai target 39 persen tersebut.

Sayangnya, masih ada provinsi-provinsi dengan tingkat pemberian ASI eksklusif yang cukup rendah. Menurut Catur, hal itu disebabkan oleh persepsi sebagian perempuan bahwa pasokan ASI mereka tidak mencukupi setelah melahirkan.

“Akibatnya, mereka memilih untuk menghentikan pemberian ASI. Hal inilah yang menjadi alasan utama para ibu berhenti memberikan ASI pada periode 1—4 pekan postpartum,” ujarnya.

Sementara itu, ahli kebidanan Marthia Ikhlasiah menjabarkan di seluruh dunia, prevalensi dari persepsi bahwa produksi ASI tidak mencukupi berbeda-beda setiap negara, berkisar antara 30 hingga 80 persen. Artikel lain: Donor ASI, Pahami Metode Pengecekan Kualitas ASI

“Faktor-faktor yang mempengaruhi pasokan ASI salah satunya adalah makanan. Apa yang dikonsumi oleh seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui secara tidak langsung mempengaruhi mutu dan jumlah air susu yang dihasilkan,” tuturnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan manusia memiliki cadangan berbagai zat gisi yang dapat digunakan saat dibutuhkan. Namun, jika makanan ibu terus menerus tidak mencukupi kandungan gizinya, pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah dada tidak dapat bekerja dengan sempurna dan mempengaruhi produksi ASI.

Marthia mengatakan salah satu sumber energi yang dapat memacu peningkatan sekresi air susu ibu adalah kacang hijau (phaseolus radiatus). Bahan makanan tersebut merupakan galactogogue dengan kandungan karbohidrat yang sebesar 62-63 persen.

Kacang hijau menandung lemak 0,7—1 gram/kg, yang terbagi atas 73 persen lemak tak jenuh dan 27 persen lemak jenuh sehingga aman dikonsumsi. Adapun kandungan protein di dalam kacang hijau mencapai 20-25 persen. Pada kacang hijau mentah, protein memiliki daya cerna 77 persen.

Daya cerna yang tidak terlalu tinggi itu disebabkan adanya zat antigizi seperti antitripsin dan tanin (polifenol). Sementara itu, peneliti kebidanan Azimatudar berpendapat selain kacang hijau, bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI antara lain tanaman adas (foenicumum vulgar).

“Adas adalah tumbuhan yang dipercaya masyarakat di Jawa sebagai tanaman yang merangsang produksi ASI. Tanaman in banyak ditanam di Indonesia, India, Eropa, dan Jepang karena memiliki banyak manfaat,” katanya.

Dia menjelaskan daun adas mengandung flavanoid tinggi yang dapat mempengaruhi sistem endokrin dan fungsi hormon yang mempengaruhi produksi kelenjar susu. Baik kacang hijau dan adas, sama-sama memicu peningkatan hormon prolaktin pada ibu menyusui. Donor ASI, Saring Dulu dengan Tahapan Berikut

Berita terkait

Manfaat Kacang Panjang: Sehatkan Mata dan Perbanyak ASI

23 Januari 2023

Manfaat Kacang Panjang: Sehatkan Mata dan Perbanyak ASI

Daun kacang panjang bisa meningkatkan kesehatan mata dan memperbanyak ASI

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diminta Sediakan Layanan Konseling Menyusui

5 Agustus 2022

Pemerintah Diminta Sediakan Layanan Konseling Menyusui

Setidaknya 52,5 persen atau hanya setengah dari 2,3 juta bayi berusia kurang dari enam bulan yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia

Baca Selengkapnya

Pentingnya Dukungan Orang Terdekat buat Ibu Menyusui

1 Agustus 2022

Pentingnya Dukungan Orang Terdekat buat Ibu Menyusui

Bentuk dukungan dan edukasi pada ibu menyusui merupakan hal yang digarisbawahi pada tema peringatan Pekan ASI Sedunia 2022.

Baca Selengkapnya

Bayi Kuning dan Penanganannya

26 Mei 2022

Bayi Kuning dan Penanganannya

Bayi kuning breastfeeding jaundice biasanya terjadi selama beberapa pekan karena tidak mendapatkan air susu ibu yang cukup atau ASI belum keluar.

Baca Selengkapnya

Kandungan Nutrisi dalam Air Susu Ibu, Apa Vitamin yang Terdapat di ASI?

25 Mei 2022

Kandungan Nutrisi dalam Air Susu Ibu, Apa Vitamin yang Terdapat di ASI?

Air susu ibu atau ASI mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh pertumbuhan bayi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tips Menyusui Bagi Ibu Tunanetra Bila Bayi Bingung Puting

6 Mei 2022

Tips Menyusui Bagi Ibu Tunanetra Bila Bayi Bingung Puting

Ibu tunanetra tetap harus berusaha dan bersemangat memberikan air susu ibu atau ASI eksklusif kepada bayinya.

Baca Selengkapnya

Bayi Menangis Berlanjut, Begini Cara Jaga Ketenangan Ibu

26 April 2022

Bayi Menangis Berlanjut, Begini Cara Jaga Ketenangan Ibu

Dalam sehari, mungkin ada saat-saat di mana bayi menangis berlebihan dan membuat sang ibu gelisah, tertekan, dan kewalahan.

Baca Selengkapnya

8 Cara Tenangkan Bayi Menangis

26 April 2022

8 Cara Tenangkan Bayi Menangis

Bayi menangis terus bisa jadi tengah kesal ketika orang tua belum memenuhi atau menanggapi kebutuhannya.

Baca Selengkapnya

Berpuasa Ramadan bagi Ibu Menyusui, Bagaimana Hukumnya?

11 April 2022

Berpuasa Ramadan bagi Ibu Menyusui, Bagaimana Hukumnya?

Ibu menyusui yang hendak berpuasa perlu memperhatikan beberapa hal. Apa yang membolehkan ibu menyusui tidak berpuasa Ramadan?

Baca Selengkapnya

Kisah Ibu di Cibubur Donasikan ASI Setiap Hari untuk Bayi Terdampak Covid-19

1 Februari 2022

Kisah Ibu di Cibubur Donasikan ASI Setiap Hari untuk Bayi Terdampak Covid-19

Kiasatina Amalia, warga Cibubur, Jakarta, memompa air susu ibu (ASI) miliknya setiap hari untuk dibagikan ke sejumlah bayi yang terdampak Covid-19

Baca Selengkapnya