Mata Anak Berair dan Sayu, Tanda Awal Gangguan Penglihatan

Reporter

Antara

Jumat, 20 Oktober 2017 14:07 WIB

Ilustrasi anak bersekolah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan 19 juta anak berusia di bawah 15 tahun mengalami kerusakan indera penglihatan, sekira 12 juta di antaranya menderita kesalahan refraksi. Kesalahan refraksi adalah kondisi di mana cahaya yang diterima oleh mata tidak terfokus pada retina sehingga menghasilkan gambar yang kabur di retina dan dapat berupa myopia, hyperopia, dan astigmatism.

Pencegahan sejak dini perlu dilakukan untuk mencegah peningkatan kerusakan indera penglihatan. Pakar mata anak Dr. Scarlett G Cacayuran mengungkap tanda-tanda awal anak mengalami kesalahan refraksi. Baca juga: Jangan Sembarangan Menato Mata, Risikonya Infeksi dan Buta

"Anak sering sakit kepala, mengeluhkan pandangan yang kabur, atau mengeluh huruf-huruf yang dia baca seakan berterbangan setelah membaca lama," ujarnyaa dalam acara launching Optik Tunggal Next Generation dan bincang-bincang tentang Pediatric Vision di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.

"Mata terlihat sayu atau mengantuk ketika melihat sinar terang dan ketika memegang buku atau bacaaan mereka membacanya terlalu dekat, serta performa di sekolah yang menurun," tambahnya.

Dokter asal Filipina yang kerap dipanggil Candy itu juga menjelaskan tanda-tanda lain, yaitu anak sering mengucek mata dan mengeluarkan air mata yang berlebihan. Untuk itu, menurut Candy, diperlukan vision screening, yakni metode yang efektif dan murah untuk mengidentifikasi anak yang mengalami gangguan indera penglihatan. Artikel lain: Bahaya Mata Minus Tinggi pada Ibu yang Melahirkan, Retina Lepas

Advertising
Advertising

"Saat melakukan vision screening, yang menjadi tantangan adalah kerjasama anak. Sangat susah melihat mereka fokus. Tidak seperti orang dewasa, anak kecil harus dijelaskan setiap langkah yang dilakukan kepadanya, harus secara menyenangkan," ujar Candy.

Candy menambahkan, kesalahan refraksi dapat disebabkan dua faktor, yakni keturunan, dari silsilah keluarga, dan lingkungan yaitu kebiasan anak.

"Kebiasan membaca terlalu dekat, bukan hanya lewat gawai. Sebuah studi meneliti anak-anak yang suka membaca buku dan yang suka menggunakan gawai,t efeknya sama," katanya. Baca juga: Alasan Mata Harus Diistirahatkan Setelah 2 Jam Menatap Komputer

"Selain itu, penerangan yang kurang memadai dan juga posisi saat membaca, biasanya anak suka membaca sambil tidur atau jarak mata dengan bacaan tidak semestinya, juga lamanya waktu terpapar bacaan perlu diperhatikan," lanjutnya.

Oleh karena itu, Candy menyarankan agar memeriksakan mata anak enam bulan sekali bagi yang belum memakai kacamata dan tiga bulan sekali bagi yang sudah memakai kacamata.

Berita terkait

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

5 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

26 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

27 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

46 hari lalu

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.

Baca Selengkapnya

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

48 hari lalu

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.

Baca Selengkapnya

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

48 hari lalu

Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

50 hari lalu

Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

51 hari lalu

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.

Baca Selengkapnya

Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

27 Februari 2024

Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

Waspadai bintitan di mata yang timbul secara berulang di wilayah mata yang sama karena bisa berkembang menjadi tumor.

Baca Selengkapnya

5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

26 Februari 2024

5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

Berikut cara alami yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata untuk penglihatan yang optimal.

Baca Selengkapnya