Anak Rentan Kena DBD, Ini Penanganan Sebelum ke Rumah Sakit

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 10 Oktober 2017 11:34 WIB

Demam berdarah.

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Namun yang tertinggi adalah demam berdarah dengue atau DBD dan malaria. Tingginya kasus DBD dan malaria disebabkan nyamuk membutuhkan protein yang terkandung dalam darah untuk hidupnya dan telurnya. Namun nyamuk lebih suka aroma dan darah dari manusia.

Baca juga:
Memahami Usia yang Tepat untuk Vaksin DBD
3 Jenis Nyamuk yang Paling Bandel dan Mewabah

Khusus untuk penyakit demam berdarah, data Kementerian Kesehatan menunjukkan, rata-rata kematian yang disebabkan oleh demam berdarah sebanyak 3 sampai 4 orang perhari. Sebagian besar menyerang anak usia 7 - 12 tahun.

Waspada demam berdarah.

“DBD paling banyak menyerang anak sekolah karena jam kerja nyamuk Aedes Aigypti ada di siang hari," kata anggota Persatuan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi atau PETRI, Dr. dr. Leonard Nainggolan di Jakarta, Senin 9 Oktober 2017

Advertising
Advertising

Perubahan iklim yang terjadi membuat cuaca kian panas. Kondisi ini menyebabkan banyak masalah mulai dari pemanasan global, naiknya air laut, sampai tingginya kasus infeksi yang dipicu oleh nyamuk. Khususnya yang tinggal di negara tropis dan sub-tropis yang memiliki suhu lebih tinggi, nyamuk akan semakin mudah dan cepat berkembang biak, sehingga membutuhkan lebih banyak darah.

Gejala yang paling mudah diketahui jika seseorang terkena demam berdarah adalah mengalami demam yang tinggi secara mendadak kemudian muncul bintik merah. Menurut Leonard, kondisi ini biasa disebut fase pelana kuda. Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah minum air yang banyak dan buat larutan campuran gula dengan elektrolit. Setelah itu kompres tubuh agar panas segera turun. Beri juga obat penurun panas.

Supaya Demam Berdarah Tak Tambah Parah

Jika panas tak kunjung turun, segera periksa ke dokter. Waspada jika panas tidak turun dalam dua hari dan muncul gejala lain, seperti kejang-kejang, kesadaran menurun, tidak nafsu makan, dan nyeri di belakang mata. Artikel terkait: Nyamuk Kian Kebal Obat, Tangkal Serangannya dengan Cara Berikut

NAWIR ARSYAD AKBAR

Berita terkait

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

15 jam lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

12 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya