Cara Sel Kanker Lolos dari Radar Sistem Imun

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Rini Kustiani

Senin, 9 Oktober 2017 11:45 WIB

Ilustrasi sakit kepala di kantor. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jika tubuh demam, hidung bersin berulang kali, atau perut terasa perih, itu tandanya sistem kekebalan tubuh sedang memberikan sinyalemen ada yang salah di dalam diri kita. Kondisi demam, bersin-bersin, atau perut perih membuat kita lekas mencari tahu kira-kita penyakit apa yang akan menyerang kemudian mencari obat atau multivitamin demi menjaga kebugaran.

Baca juga:
Jaga Berat Badan, Obesitas Sebabkan 13 Jenis Kanker
Pasien Kanker Boleh Makan Apa Saja, tapi Ada Syaratnya

Chelsea Islan Tahu Obat Manjur untuk Kanker Payudara dari Mama

Tapi kenapa penyakit kanker sulit terdeteksi? Kenapa sistem kekebalan tubuh tak lekas memberitahu ke otak kalau ada sel kanker yang sedang menggerogoti organ tubuh. Kita baru tahu sel kanker telah bersarang setelah masuk stadium 3 ke atas. Kenapa selama ini kita tidak merasakan sakit?

Pertanyaan ini dijelaskan oleh Spesialis Patologi Anatomi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Evalina Suzana di acara diskusi "Pemeriksaan PD-L1 untuk Terapi Imunoterapi pada Kanker Paru". Evalina mengatakan sel kanker itu cerdas sehingga mampu mengelabui sistem kekebalan tubuh.

Selain bisa berpura-pura mati untuk kemudian bangkit lagi, sel kanker memiliki kemampuan Avoiding Immune Destruction. Artinya, kecerdasan untuk menipu tubuh agar tidak mengeluarkan sistem imun. Seperti diketahui, sistem imun memiliki banyak fungsi salah satunya, menghancurkan sel kanker.

Advertising
Advertising

Masalahnya, penyakit kanker tidak punya gejala. "Baru ketahuan setelah kanker memasuki stadium 3 atau 4, dan itu sudah sangat terlambat," ujar Evalina. Tubuh memiliki sel T, yakni sel imun dan mampu mematikan sel asing yang masuk atau tercipta di dalam tubuh. Sel T bisa mendeteksi dan menghampiri sel asing ini, lalu menciptakan program mematikan untuk membunuh sel asing tadi.

Persoalannya, Evalina melanjutkan, sel kanker punya ligand yang berfungsi menutup atau memblokir sel T sehingga tidak bisa membaca keberadaan sel kanker. Dengan begitu, sel kanker dengan leluasa tumbuh serta berkembang biak di dalam tubuh. "Maka gagallah program kematian sel yang selama ini memagari tubuh kita. Ini yang patut dipahami dan diwaspadai oleh pasien maupun tim dokter," ujarnya.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

42 menit lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

15 jam lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

2 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya