Anak Obesitas, Waspadai Dampak Kesehatan Jangka Panjang

Reporter

Kamis, 29 Desember 2016 14:30 WIB

Ilustrasi obesitas. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti rokok, obesitas dituding sebagai penyebab berbagai penyakit kardiovaskular. Penyakit ini bertanggung jawab terhadap 17 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun.

Ismoyo Sunu, dokter spesialis jantung sekaligus ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), mengatakan kondisi obesitas menyebabkan kenaikan volume darah dalam tubuh sehingga membuat kerja jantung meningkat. Hal ini akan menyebabkan penebalan dan pelebaran rongga jantung akibat peningkatan beban kerja organ vital tersebut.

“Kondisi ini dapat menimbulkan keluhan, seperti cepat lelah, sesak napas, ataupun dada terasa berat. Apabila tidak mendapatkan intervensi atau penanganan medis yang tepat, hal ini dapat meningkatkan risiko kematian,” ujarnya.

Obesitas juga bertanggung jawab atas tingginya penderita hipertensi dan diabetes mellitus. Dokter spesialis jantung Ario Soeryo Koencoro mengatakan dua faktor utama penyebab obesitas adalah pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik.

“Seseorang yang banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori dalam bentuk gula dan lemak, ditambah gaya hidup yang tidak banyak bergerak, akan rentan mengalami obesitas,” tuturnya.

Di Tanah Air, persoalan obesitas mulai menyeruak ketika Arya Permana, bocah 10 tahun asal Karawang, menjadi buah bibir. Arya mendadak diperhatikan publik karena memiliki berat badan 190 kilogram. Hanya dengan melihat postur tubuhnya, sekilas kita sudah bisa menduga masalah kesehatan yang dialami bocah ini.

Rita Ramayulis, Pengurus DPP Persatuan Ahli Gizi (Persagi), mengatakan obesitas pada anak memang bukan hal mudah untuk diatasi. Karakteristiknya berbeda dengan obesitas pada orang dewasa karena harus mempertimbangkan faktor masa pertumbuhan. Kendati demikian, ciri-ciri anak yang mengalami obesitas bisa dilihat dengan mudah.

“Tanda-tandanya adalah pipi yang gembil dan dagu terlihat dobel, leher yang pendek, perut yang membuncit, dan ketika berjalan kedua paha bagian dalam akan bergesekan,” ujarnya.

BISNIS

Artikel lain:
Cemilan Sehat untuk Ngemil di Kantor
Tip Mengatasi Kotoran Telinga
Kiat Memanfaatkan Sisa Waktu Makan Siang

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya