Tak Ada Larangan Berolahraga Saat Hamil Asalkan...

Reporter

Sabtu, 24 Desember 2016 13:21 WIB

Ilustrasi olahraga saat hamil. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan merupakan fase yang normal buat wanita. Karena itu, berbagai kegiatan yang rutin dilakukan tidak perlu dihindari, termasuk berolahraga.

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Febriansyah Darus, SpOG, kehamilan bukanlah suatu kondisi sakit. Maka tubuh pun bisa melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk berolahraga.

Febriansyah menganjurkan olahraga rutin selama 30 menit per hari untuk ibu hamil dan tidak ada pantangan jenis olahraga yang dilakukan. "Semua jenis olahraga boleh dilakukan, yang penting tidak memberikan tekanan pada kaki atau perut secara berlebihan," tuturnya.

Pada ibu hamil dengan kondisi tertentu, kata Febriansyah, memang tidak dianjurkan untuk berolahraga. Beberapa pengecualian tersebut adalah
# memiliki risiko keguguran,
# memiliki riwayat kelahiran prematur yang berulang,
# mengalami plasenta previa (kondisi plasenta tidak tumbuh pada tempatnya).

Febriansyah mengingatkan para ibu hamil yang berolahraga harus memperhatikan konsumsi air putih sebelum dan sesudah berolahraga. "Olahraga bisa meningkatkan risiko dehidrasi. Karena itu, para ibu wajib mengkonsumsi air putih sebelum dan sesudah berolahraga," ujarnya.

TABLOID BINTANG

Artikel lain:
Mulai Hari dengan Camilan Sehat
Olah Fisik Plank Sedang Naik Daun, Apa Itu?
Ayo Mewarnai Gambar dan Rasakan 5 Manfaat Terbesarnya

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

24 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

25 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya