Berani Mencicipi Balut, Embrio Telur dari Filipina?

Reporter

Senin, 28 November 2016 12:00 WIB

Balut. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Balut merupakan kudapan telur dari Filipina, rebusan telur itik atau bebek yang sudah ada embrionya.

Pendeta Gersom S asal Indonesia yang sudah 10 tahun tinggal di Filipina mengatakan balut menjadi tren kuliner di negeri ini. Ia menjelaskan, pada awalnya, balut merupakan makanan bagi mereka yang bekerja keras karena di dalamnya terdapat protein cukup tinggi guna menambah tenaga. Kini, kata dia, balut menjadi kuliner spesial, bahkan diburu para pelancong.

Hampir di setiap sudut pasar, terutama pasar yang aktif pada malam hari, pedagang menjajakan tumpukan telur dalam wadah berlubang yang di bawahnya terdapat uap air panas agar kehangatannya terjaga. Namun ada juga yang meletakkannya di suatu wadah biasa dan telur menjadi dingin.

Sebagian pedagang tidak hanya menjual balut, melainkan telur rebus biasa. Tanda telur rebus biasa diberi garis. Di samping tumpukan telur tersedia botol cairan berisi bawang dan cuka, serta satu wadah garam halus untuk menambah cita rasa balut.

Guirdo, pedagang balut, mengatakan banyak orang membeli makanan khas daerahnya itu. Tidak hanya warga Filipina, melainkan pendatang atau wisatawan yang ingin menikmati balut. Telur berembrio selalu tersedia sebab ada pihak yang membuatnya secara khusus. Mereka menggunakan mesin penetas yang diatur dalam kurun waktu tertentu sehingga menghasilkan telur berembrio bersamaan.

Umumnya, wisatawan yang baru pertama kali mencoba terlihat ragu, bahkan ada yang sudah memecah telur, membayarnya, dan langsung kabur. Mungkin takut atau tak sanggup mengonsumsinya. Rasa enggan mencoba juga bisa dikarenakan warna kuning telur yang menjadi cokelat keabu-abuan dan sebagian berwarna putih. Rupanya tidak sama dengan telur rebus.

Untuk menikmati balut, layaknya seperti memakan telur setengah matang meskipun pengolahan balut dimasak hingga matang. Cara memakannya, yaitu dengan memecahkan salah satu sisi telur, kemudian sedot cairan di dalamnya, lalu buka cangkang untuk mendapatkan bagian dalam telur itu.

Ketika masuk ke dalam rongga mulut, terasa seperti telur rebus biasa. Apalagi jika ditambahkan garam, rasanya seperti telur asin. Tidak ada rasa daging.

Azis, seorang jurnalis asal Indonesia, awalnya enggan, bahkan merinding melihat telur berembrio. Namun, karena rasa ingin tahunya, membuat lelaki yang berprofesi sebagai reporter salah satu stasiun televisi itu menikmatinya, bahkan menghabiskan hingga 2 butir.

Setelah menikmati 2 butir, Azis mengatakan, "Rasanya gurih, nikmat, seperti telur rebus atau telur asin." Hal ini membuat sejumlah rekannya tertarik mencicipi. Dengan menguburkan rasa takut, akhirnya berani mencoba. Tidak terasa ke Filipina kalau belum makan balut.

ANTARA

Berita lainnya:

Siklus Haid Tidak Normal? Hati-hati Ada Masalah di Tubuh
ASI Meminimalkan Risiko Bayi Prematur Terkena Infeksi
Ponselmu, Kepribadianmu

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya