Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saran Psikolog Agar Karier dan Keluarga Seimbang

image-gnews
Ilustrasi wanita bekerja sambil mengasuh bayi. inno-club.ru
Ilustrasi wanita bekerja sambil mengasuh bayi. inno-club.ru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang berpikir bisa mengerjakan dua hal atau lebih pada waktu bersamaan, dan mereka berhasil membuktikannya.

Namun, hal itu tidak mudah bila menyangkut masalah karier dan rumah tangga. Tidak sedikit yang gagal membuktikannya.

“Terutama jika ini dihadapkan pada wanita agar tidak sekadar fokus, tapi juga berhasil dan sukses baik dalam rumah tangga maupun pekerjaannya,” ucap Anggia Chrisanti, konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria.

“Bersikeras untuk berhasil secara gemilang untuk keduanya, karier dan rumah tangga, bukan solusi terbaik untuk mendapatkan kehidupan yang seimbang,” simpulnya.

Anggia memberikan beberapa tip menyeimbangkan karier dan rumah tangga dengan cara paling realistis, sebagai berikut:

Cukup jalani dan biarkan mengalir

Jika menjalani saja dan membiarkan semua berjalan apa adanya, tidak mengejar ambisi atau berharap banyak, mungkin kehidupan karier dan rumah tangga baik-baik saja. Cukup selesaikan pekerjaan Anda, lalu pulang ke rumah untuk bertemu suami dan bertemu (mengasuh dan mendidik) anak-anak, walau dalam waktu yang sempit, misalnya akibat bekerja lembur atau menerjang jalan yang macet.

Jangan membuat target

Wanita, baik sebagai istri maupun sebagai ibu, adalah pekerjaan penuh waktu. Tidak seperti laki-laki yang bisa mendelegasikan tanggung jawabnya sementara kepada istri saat ia memenuhi tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja. Jika tidak ingin mudah stres, menemukan banyak masalah dengan pekerjaan, masalah di rumah (pernikahan, tumbuh kembang anak, dan masalah rumah tangga lainnya), jangan menargetkan apa pun. Termasuk di dalamnya target mendapatkan promosi dan target mengurus anak dengan sempurna. Cukup jalani semua sebaik mungkin.

Jangan terjebak istilah “kerja di rumah”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika belum rapi dan profesional mengatur jadwal kerja, cara kerja, penetapan target pribadi, dan lainnya, bekerja di rumah tidak lebih baik. Anda sekadar ada di rumah, tapi lebih tidak efektif dibanding bekerja kantoran. “Ini malah berbahaya. Anda merasa ada (untuk rumah tangga), anak-anak dan suami melihat Anda secara fisik, tapi tidak utuh,” ujar Anggia. Meski di rumah, Anda sulit lepas dari ponsel, komputer, laptop, dan perangkat kerja lainnya. Berbeda dengan bekerja kantoran yang jelas pembagian waktu kerja dan istirahatnya.

Jaga komunikasi dengan baik

Saat Anda dan suami sama-sama bekerja, tentu waktu berkualitas Anda berdua berkurang. Jangan memulai masalah dengan mengabaikan hal-hal yang dianggap penting dengan alasan “nanti saja”. “Kurang baiknya dan kurang lancarnya komunikasi biasanya menjadi pemicu hal kecil menjadi besar, hal yang tidak ada menjadi ada,” kata Anggia.

Rumah tangga tetap prioritas

Wanita bekerja dan berprofesi itu sangatlah mungkin. Dengan catatan, sejak awal bahkan sebelum memutuskan menikah, prioritasnya adalah rumah tangga. Sehingga, jika suatu saat harus memilih salah satunya, karier dapat dilepas dengan ikhlas. Jadikan ini komitmen bersama pasangan, sehingga tidak muncul masalah terkait dengan hal ini di kemudian hari, misalnya masalah ekonomi keluarga.

Dukungan keluarga

Dukungan bukan sekadar membantu Anda dalam mencapai mimpi-mimpi, tapi juga saat Anda dan rumah tangga Anda butuh diingatkan agar tetap dalam koridor. Terutama saat Anda dan pasangan mulai terlena dengan pekerjaan dan kehidupan masing-masing atau mulai menunjukkan hubungan yang kurang sehat. “Biasanya hal ini terjadi di lima tahun pertama pernikahan, di mana masing-masing individu tengah asyik dan fokus terhadap mimpi-mimpi kesuksesan karier masing-masing,” tutur Anggia.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Ladies, Perhatikan Jenis Bahan saat Memilih Celana Dalam
Punya Tahi Lalat di Dagu, Hidung, Bibir, Apa Artinya?
Terpengaruh Pesohor, Warga Inggris Keranjingan Kelapa

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

2 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?