TEMPO.CO, Jakarta - Penderita kanker rentan mengalami masalah dalam asupan nutrisinya sehingga mengalami kurang gizi. Salah satunya karena gangguan nafsu makan yang mereka derita.
Tak hanya itu, penderita juga kerap dilanda mual, nyeri menelan, stres, sariawan berat, muntah dan berbagai hal lain. Bahkan, pada kondisi yang lebih parah, mereka bisa kehilangan berat badan secara drastis.
"Malnutrisi dan penurunan berat badan dapat menyebabkan kaheksia karena ototnya hilang terus menerus," ujar perwakilan Perhimpunan Onkologi Indonesia, DR. Dr. Noorwati S. SpPD, KHOM.
Artikel lain:
Olahraga Saat Puasa? Siapa Takut, Simak 3 Rahasianya
Oksitosin Si Hormon Cinta, Apa Dampaknya bagi Tubuh?
Cuaca Panas: Minum Air Putih, Jangan yang Lain
Kondisi kaheksia yang tak tertangani dengan baik dapat mempengaruhi respon terapi kanker yang dijalani serta menurunkan kualitas hidup penderita. Kondisi ini juga bisa menurunkan angka harapan hidupnya.
"Pemberian nutrisi kerap kali hanya mendapatkan perhatian ketika kondisi pasien sudah terpuruk. Akibatnya, pengobatan tidak bekerja dengan baik, operasi tak bisa sembuh dengan baik," kata dia.
Oleh karena itu, masalah kurang gizi ini harus mendapatkan perhatian yang serius karena penatalaksanaan nutrisi yang baik akan mendukung proses pengobatan kanker. Dalam kesempatan itu, Spesialis Nutrisi dari RSCM, DR. Dr. Fiastuti Witjaksono MSc, MS, SpGK, mengatakan nutrisi yang dibutuhkan pasien tidak hanya saat sedang menjalani terapi tetapi juga saat berada di rumah.
ANTARA