TEMPO.CO, Jakarta - Kanker telah menjadi masalah kesehatan global. Setiap tahun terdapat 12 juta jiwa di seluruh dunia yang menderita kanker, dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia. Apabila tidak dilakukan tindakan pengendalian yang memadai, maka diprediksi pada tahun 2030, sebanyak 26 juta orang akan menderita kanker, dan 17 juta di antaranya meninggal dunia.
Di antara sekian banyak jenis kanker, ada yang kerap menyerang anak-anak. Kanker menyerang anak berusia di bawah 18 tahun, termasuk yang masih dalam kandungan. Jumlah kanker anak saat ini mencapai lebih dari 2 persen dari keseluruhan penyakit kanker namun menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun.
Setiap tahun lebih dari 175.000 anak di dunia didiagnosis kanker dan diperkirakan 90.000 di antaranya meninggal dunia. Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit terdeteksi.
Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) pada 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar sembilan per 100.000 anak atau diantara 100.000 anak terdapat 9 yang menderita kanker. Pada anak usia 0-5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak.
Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak lebih sulit diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang dirasakan. Oleh karena itu, orang tua dan tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar.
Baik orang tua maupun petugas kesehatan diharapkan dapat mendiagnosa kanker pada stadium awal sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai tingkat fasilitas kesehatan rujukan. Apabila anak dicurigai terkena kanker, maka orang tua harus segera membawa anak ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi apakah gejala yang dijumpai tersebut benar kanker atau bukan.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab kanker pada anak. Hal ini diduga merupakan interaksi dari 4 faktor, yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi. Belum semua jenis kanker pada anak mempunyai metode untuk dideteksi dini. Selain itu kanker pada anak juga tidak dapat dicegah.
BISNIS
Artikel lain:
Bolehkah Kita Mengkonsumsi Mie Instan?
Kemangi, Daun Ajaib untuk Membuat Kulit Cerah
Usir Selulit dengan Bahan Alami ini