TEMPO.CO, Jakarta - Bakso yang sedang naik daun akhir-akhir ini adalah bakso beranak. Bakso ini merupakan inovasi dari sebuah kedai kecil bernama Big Bakso Family di Kertamaya, Bogor, Jawa Barat.
Dinamakan bakso beranak karena terdapat bakso kecil-kecil yang dimasukkan ke bakso besar atau bakso “induk”. Jadi, di dalam semangkuk bakso beranak terdapat sebuah bakso yang berukuran sedikit lebih besar dari bola bisbol.
Artikel terkait:
Aneka Smoothie Sehat dan Segar
Cita Rasa Peranakan di Kopi Oey Candra Naya
Berburu Kuliner Manis di Kawasan Tebet, Cek di Sini
Jika bakso besar itu dibelah, pengunjung akan menemukan dua butir bakso kecil seukuran kelereng, sebutir telur ayam, sebutir bakso seukuran bola bekel, tahu, dan potongan sosis di dalamnya. Total ada enam isian dalam sebuah bakso besar yang dibanderol dengan harga Rp 30 ribu per porsi tersebut.
Dengan ukuran dan isi yang melimpah, seporsi bakso ini cocok dinikmati berdua. Beruntung, porsi mi kuning, bihun, dan kwetiau yang dijadikan hidangan pendamping dalam mangkuk terpisah dan tidak begitu banyak.
Soal rasa tak mengecewakan. Rasa daging sapi dalam adonan bakso ini kentara sekali. Berbeda dengan beberapa jenis bakso yang lebih kentara cita rasa tepung ketimbang daging. Begitu pula sosis yang digunakan, tidak berwarna merah menyala seperti yang dijual pada umumnya sehingga tak merusak warna bakso.
Namun kekurangannya, dengan porsi yang begitu besar, penyajian bakso di dalam mangkuk plastik membuat kuah dan bakso lekas dingin. Beruntung bakso beranak tak menggunakan banyak tetelan dan lemak. Jadi, meski cepat dingin, kuahnya tetap bening dan tak meninggalkan lemak beku.
Sebutan bakso beranak memang hanya penamaan dari para pembeli—sebuah sebutan yang sebelumnya tak terpikirkan di benak penjualnya, Oding Yusup. Bakso ini merupakan bagian dari inovasi Yusup, yang mulai merintis bisnis bakso pada 2011.
Sebelumnya, ia memproduksi bakso berisi telur puyuh, lalu membuat bakso berukuran besar dengan isian tiga butir bakso kecil di dalamnya. “Tapi tidak seramai bakso beranak ini,” tutur Yusup. Dia mengaku bisa menggiling 150 kilogram daging sapi per hari untuk keperluan empat kedai bakso miliknya.
Melihat sudah banyak kedai bakso yang memproduksi bakso sejenis, Yusup menyiapkan ide baru yang akan diluncurkan tak lama lagi. Belum lama ini, ia berinovasi dengan memproduksi menu Mi Ngumpet, mi ayam yang disembunyikan dalam bakso berukuran besar.
AISHA SHAIDRA
Berita lainnya:
Amankah Bersepeda untuk Organ Kewanitaan?
Putri Raja Arab Pilih Gigi Hadid di Sampul Vogue Arabia
Ladies, Jangan Biarkan Pekerjaan Terganggu Masalah Pribadi