TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum pergi ke gym, Neelam Naden, 24 tahun, menyempatkan diri mampir ke Nalu Bowls, sebuah gerai yang menjual berbagai menu bubur buah alias smoothie di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan. Ia merasa butuh asupan yang cukup sebelum berolahraga. Menu Pipeline, yang terdiri atas pisang, nanas, mangga, daging kelapa, susu kelapa, dan air kelapa, merupakan menu yang sering ia pesan kala mampir ke Nalu Bowls. “Aku pilih menu ini karena rasanya seperti makanan bayi dan juga enggak terlalu asam,” tutur Neelam.
Nalu, yang berarti ombak dalam bahasa Hawaii, sudah memiliki empat gerai di Bali dan satu di Jakarta, yang dibuka pada pertengahan 2016. Suasana pesisir pantai dihadirkan melalui desain interior toko berlantai satu tersebut. Dekorasinya serba putih, dengan beberapa foto dengan lanskap laut dan ombak yang terpajang pada satu sisi tembok. Sebagai wadah smoothie, batok kelapa menjadi pilihan gerai ini.
Nalu hanya menyediakan enam menu dengan harga Rp 60 -85 ribu per porsi. Belum lagi kalau mau menambah topping atau potongan buah, dikenai biaya Rp 3-10 ribu. Dari enam menu yang ditawarkan, Mavericks menjadi andalan sekaligus dibanderol dengan harga paling mahal, yakni Rp 85 ribu per porsi.
Maverics smoothie dari buah acai beri dengan topping irisan pisang, stroberi, kelapa kering, dan granola.
Mavericks merupakan menu asli yang diproduksi oleh Nalu Bowls. Bahan dasarnya berupa buah acai beri dilengkapi dengan topping irisan pisang, stroberi, kelapa kering, dan granola—kudapan yang meliputi biji-bijian dan buah-buahan kering yang dipanggang.
Selanjutnya, ada menu Uluwatu, yang dihargai Rp 70 ribu dengan bahan dasar buah naga, pisang, pepaya, rasberi, serta jus apel. Pada menu ini, rasa buah naga benar-benar kentara. Dua menu tadi rasanya sama-sama menyegarkan dan membuat mata berkedip lantaran terkejut oleh sensasi rasa asam dan dingin yang bergantian.
Uluwatu smoothie bowl dengan bahan dasar buah naga, pisang, pepaya, rasberi, dan jus apel.
Ada banyak cara yang bisa dicoba untuk menikmati smoothie ini. Misalnya, menyendok smoothie tanpa menggabungkan topping dalam suapan, atau mencampur smoothie dengan salah satu topping. Bisa juga semuanya diaduk hingga tercampur. Porsi smoothie yang disajikan termasuk besar. Butuh waktu cukup lama untuk menghabiskannya. Ditambah lagi banyak unsur dalam mangkuk yang kudu dikunyah.
Sajian smoothie ini belakangan memang sedang ramai. Berbagai akun Instagram memperlihatkan sajian bubur buah dengan beragam topping menarik dan menyegarkan. Di Eropa dan Amerika, smoothie sudah hadir sejak 1930-an. Pada 1940-an, ada buku berjudul Your Waring Cookbook, yang memuat beragam resep smoothie berbahan dasar pisang dan nanas. Olahan dari campuran buah, sayur, yoghurt, atau susu yang dilumatkan itu terus berkembang hingga saat ini.
Gerai makanan yang disebut sebagai kedai smoothie pertama di Ibu Kota adalah SNCTRY (dibaca sanctuary) Health Bar. Toko kecil yang terletak di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, ini mulai beroperasi pada Mei 2016. Pendirinya, Amina Qonita, mengatakan smoothie bisa menjadi gerbang bagi masyarakat urban untuk mengenal makanan sehat. “Saya berharap bisa membuka mata pelanggan kalau makanan sehat itu bisa enak juga kok, dan semoga bisa menjadi inspirasi untuk menjalani pola makan yang lebih sehat,” tuturnya.
Menu smoothie yang ditawarkan SNCTRY lebih sedikit ketimbang Nalu Bowls, yakni hanya empat menu dengan harga Rp 50-60 ribu. Keempat menu smoothie bowl di tempat itu adalah Voconut Breeze, Mango Sunshine Bowl, Green Bowl, dan Almond Chocolate Bowl. Coconut Breeze Bowl, yang menjadi jagoan SNCTRY, terbuat dari buah naga merah, pisang, nanas, dan air kelapa muda.
Almond Chocolate Bowl dari SNCTRY.
Tekstur smoothie di SNCTRY sedikit lebih encer karena mengandung campuran air kelapa atau susu almond. Terkadang ditemukan beberapa serat sayuran yang belum lumat betul. Soal topping, di atas smoothie juga tersaji granola yang terasa lebih renyah, irisan pisang, stroberi, mangga, kelapa kering, atau apel. SNCTRY hanya menyediakan topping tambahan berupa granola seharga Rp 15 ribu.
Green smoothie bowl dari SNCTRY.
Qonita menuturkan, 99 persen bahan yang digunakan di SNCTRY berasal dari tanaman organik petani Cisarua, Jawa Barat. Ia pun menghindari penggunaan gula, bahan tak alami, dan pengawet buatan. Walhasil, dari sisi rasa, smoothie di SNCTRY mengandalkan rasa alami dari campuran bahan sendiri.
AISHA SHAIDRA
Berita lainnya:
Berburu Kuliner Manis di Kawasan Tebet, Cek di Sini
Bagian Penting di CV yang Kerap Diremehkan Pencari Kerja
72 Persen Pasangan Ribut Gara-gara Main Ponsel Sambil Makan