TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memiliki pilihan masing-masing untuk menentukan waktu berolahraga. Ada yang lebih nyaman berolahraga di malam hari sepulang bekerja karena dia bisa langsung kembali ke rumah setelah berkeringat dan lelah berolahraga. Ada pula yang terpaksa berolahraga di pagi hari, namun butuh waktu lagi untuk mandi supaya tetap segar saat tiba di kantor. Apapun pilihannya, ada satu masalah yang sama yang dihadapi para pecinta olahraga dan tak bisa mereka hindari, yakni keringat.
Keringat otomatis keluar saat kita beraktivitas, terlebih jika berolahraga. Selebriti Kirana Larasati juga mengungkapkan kecemasannya mengenai derasnya keringat ketika berolahraga. “Berkerigat itu sehat, tapi kalau sampai lepek enggak nyaman juga,” kata Kirana di Jakarta, Kamis 23 Februari 2017.
Artikel terkait fashion:
7 Tren Terpopuler di New York Fashion Week 2017
3 Desainer Buktikan Busana Hitam-Putih Tak `Mati Gaya`
Tengok Busana Muslim untuk Pesta dari Komunitas Syar`i
Kirana yang gemar berolahraga tinju dan yoga ini punya trik dalam memilih pakaian olahraga. Menurut dia, baju olahraga itu wajib menyerap keringat dan sekaligus bisa cepat kering. Khusus untuk olahraga di luar ruangan, Kirana mengatakan, sebaiknya busana olahraga juga bisa mengenyahkan kekhawatiran basah jika tiba-tiba hujan. “Satu lagi, harus stylish dong,” ujar Kirana dalam peluncuran lini busana Uniqlo Sport.
Marketing and Public Relations Manager Uniqlo Indonesia, Diah Ayu Eka Aswidianti mengatakan, ada beberapa pilihan bagi pecinta olahraga dalam berbusana. “Baju olahraga yang bagus itu tentu yang nyaman dipakai, desainnya bagus, dan cocok dikenakan siapa saja dan kapan saja,” ujarnya. Beberapa teknologi yang ‘ditanamkan’ Uniqlo pada deretan busana olahraganya, menurut Diah, antara lain Blocktech Parka, Dry Ex, dan AIRism.
Blocktech Parka yang berwujud jaket ini diklaim anti-air, anti-angin, dan lentur. Bahannya terdiri dari dua lapis untuk menghalau air dan angin. “Meski begitu, ini bukan jas hujan ya. Jadi, selama bukan hujan lebat masih bisa (tahan air),” ujar Diah. Ketika hujan rintik-rintik turun, butiran air di bagian luar jaket tak merembes sehingga bagian dalam tetap kering. “Bagian kantung dan ritsleting juga anti air, serta hoodie (penutup kepala) bisa di-setting.”
Dua lapis bahan pada jaket sport Uniqlo Blocktech Parka membuatnya anti-air dan anti-angin. (TEMPO/RINI K)
Pada pergelangan tangan jaket Blocktech Parka juga terdapat perekat supaya bagian lengan tidak ‘kedodoran’ ke bawah dan menutupi tangan. Sebab, biasanya olahragawan suka pakai peranti yang dikenakan di pergelangan tangan, misalnya alat pengukur detak jantung.
Bagian pergelangan tangan jaket sport Uniqlo Blocktech Parka dilengkapi perekat agar tak 'kedodoran' saat dipakai. (TEMPO/RINI K)
Untuk fungsi Dry Ex pada kaus, jaket, celana panjang, dan celana pendek, Diah menjelaskan, teknologi ini membuat pakaian mudah menyerap keringat sekaligus cepat mengeringkannya. “Kaus Dry Ex terbuat dari bahan berpori dan tidak ada jahitan di bagian samping untuk memudahkan pergerakan pemakainya,” ujarnya. Pada kaus Dry Ex versi laki-laki, ada sedikit perbedaan bahan di bagian bawah ketiak supaya basahan lebih cepat kering.
Kaus Dry Ex Uniqlo untuk wanita.
Mengenai teknologi Airism, Diah mengatakan, awalnya busana ini tersedia untuk lini pakaian dalam. Keunggulannya, menurut dia, lebih lentur, anti-mikroba, bahan berpori, dan bisa menangkal sinar ultraviolet matahari sampai 90 persen. “Ini merupakan cara lain pakai sun block,” kata Diah. Beragai lini busana olahraga Uniqlo ini dibanderol mulai Rp 899 ribu sampai Rp 1,2 juta.
Presiden Direktur Uniqlo Indonesia, Michiaki Tanaka mengatakan dengan kehadiran lini busana olahraga ini, dia berharap semangat berolahraga tetap terjaga. “Mereka yang rajin berolahraga jangan sampai menggantung sepatu larinya hanya karena cuana yang tak menentu,” ucapnya.
RINI KUSTIANI
Berita lainnya:
Untung-Rugi Menikah Muda
Pahami Karakter Berbagai Reuni Sebelum Mendatanginya
Air Kunyit Hangat, Minuman Alternatif Sehat Pembuka Hari