TEMPO.CO, Jakarta - Dehidrasi adalah kondisi tubuh yang kekurangan asupan cairan. Tugas orang tua untuk mengetahui kondisi bayinya, apakah ia sedang mengalami dehidrasi atau tidak. Tidak sulit untuk menentukan apakah bayi mengalami dehidrasi atau tidak. Ada tanda-tanda dan umum dehidrasi pada bayi.
Perlu orang tua ketahui, dalam artikel yang diterbitkan oleh What to Expect, bayi berusia 5-6 bulan tidak memerlukan banyak cairan. Terutama bagi mereka yang dalam fase menyusui, baik konsumsi ASI maupun susu. Cairan yang mereka konsumsi sudah cukup untuk menopang pertumbuhan tubuh bayi.
Artinya, orang tua tidak perlu memberi tambahan air, atau bahkan jus, agar bayi terhidrasi dengan baik. Bahkan di musim panas, selama orang tua memberikan konsumsi ASI atau susu formula dengan teratur, kondisi bayi akan baik-baik saja.
Namun, jika orang tua melihat ada sesuatu yang mengganggu aktivitas normal bayi seperti mendengkur padahal nafsu makan baik dan gerakan usus normal. Nah, saat itulah orang tua patut curiga ada sesuatu yang tidak benar terjadi pada bayi.
Berikut ini tanda-tanda bayi dehidrasi, seperti dilansir dari laman Parents.
-Bayi selalu mengantuk, lebih banyak tidur
-Bayi terlihat lelah, aktivitasnya berkurang
-Bayi mudah tersinggung atau rewel
-Kulit bayi kurang elastis
-Mata cekung
-Mulut dan bibir kering
-Bayi tidak meneteskan air mata saat menangis
Jika tidak segera ditangani, dehidrasi bisa membahayakan bayi. Jika bayi mengalami diare, demam, atau keringat berlebih, berikan konsumsi ASI atau susu formula lebih banyak daripada biasanya. Jika sudah di atas 6 bulan, dapat diberikan minuman.
PARENTHERALD | DINA ANDRIANI
Baca juga:
Anak Obesitas, Waspadai Dampak Kesehatan Jangka Panjang
Tak Selamanya Uang Bisa Membeli Cinta
Komunikasi yang Buruk Picu Perceraian