TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang serius dan dikenal sebagai silent killer karena seringkali tidak ada gejala. Menurut Eric Stahl, Non-Invasive Cardiologist di Staten Island University Hospital, New York, Amerika Serikat, kondisi ini jika tidak diobati dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri yang pada akhirnya menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, stroke, atau penyakit arteri perifer (PAD). Jadi, inilah saatnya mencari tahu cara menurunkan kolesterol.
Kolesterol tinggi tidak hanya dapat dikelola, tetapi juga dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat. "Kelebihan kolesterol dapat berkembang dari pola makan yang buruk, gen, merokok, gaya hidup kurang gerak, dan obesitas," Stahl menambahkan.
Ada berbagai jenis kolesterol. Low-density lipoprotein (LDL) adalah kolesterol jahat. Kolesterol ini mengikat lemak dan menumpuk di dinding arteri menyebabkan aterosklerosis. High-density lipoprotein (HDL) adalah kolesterol baik dan mengurangi LDL dari aliran darah.
Orang dengan kolesterol tinggi harus berusaha untuk menurunkan kadarnya melalui perbaikan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan penurunan berat badan. Diet Mediterania adalah pola makan sehat jantung yang disarankan. Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan setidaknya 150 menit per minggu latihan aerobik intensitas sedang atau setidaknya 75 menit per minggu latihan aerobik intensitas tinggi.
Pakar gizi Trista Best, menambahkan, ada beberapa kebiasaan diet yang dapat memperburuk atau menyebabkan kolesterol tinggi. Minuman manis merupakan salah satu minuman penyumbang kolesterol tinggi.
"Satu penelitian selama 12 tahun yang melibatkan 6.000 peserta menemukan bahwa minuman yang dimaniskan dengan gula lebih banyak dikonsumsi oleh mereka yang memiliki kolesterol tinggi daripada mereka yang memiliki kolesterol normal dalam penelitian ini," ujar Best.
Baca juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi yang Dialami Wanita dan Cara Mengatasinya
Beata Rydyger, ahli nutrisi di Los Angeles Rydyger mengatakan kolesterol bisa diturunkan dengan perubahan pola makan dan gaya hidup. Merokok dan aktivitas fisik adalah dua kontributor utama kolesterol tinggi sehingga menghindari keduanya dapat bermanfaat. "Diet kaya serat untuk meningkatkan sirkulasi dan eliminasi yang lebih baik adalah penting, serta makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 yang terbukti meningkatkan HDL, menurunkan agregasi trombosit dan peradangan."
Orang yang kurus atau memiliki indeks massa tubuh atau BMI sehat umumnya tidak khawatir dengan kolesterol, begitu juga dengan orang berusia di bawah 35 tahun. Meskipun kolesterol tinggi mungkin tidak berdampak signifikan hingga usia lanjut, proses aterosklerosis dimulai pada dekade kedua dan ketiga kehidupan. Jadi, mengantisipasi proses ini sejak dini dapat meminimalkan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik di hari tua.
EATTHIS.COM
Baca juga: Manfaat Daun Sirih Cina untuk Kesehatan, Bantu Turunkan Kolesterol
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.