TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan yang berencana menikah lalu berniat memiliki buah hati disarankan melakukan tes kesehatan sebelum menikah atau yang biasa disebut premarital check-up. Salah satu tes yang harus dilakukan ialah skrining talasemia (thalassemia).
Talasemia merupakan kondisi tubuh memiliki lebih sedikit sel darah merah dan hemoglobin lebih sedikit dari yang seharusnya, menurut Web MD. Hemoglobin penting karena memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Karena itu, orang dengan kondisi ini mungkin mengalami anemia yang membuatnya selalu merasa lelah.
Talasemia dibedakan menjadi tiga jenis, yakni talasemia minor (pembawa sifat), talasemia intermedia, dan talasemia mayor.
Kondisi ini memiliki efek luas pada tubuh manusia seperti kelebihan zat besi, kelainan bentuk tulang, dan bahkan dapat menyebabkan penyakit jantung pada kasus yang parah. Thalasemia tidak dapat disembuhkan dan pasien dengan thalasemia intermedia dan mayor memerlukan transfusi darah secara teratur sebagai langkah efektif untuk memperpanjang hidup.
Dilansir dari Perhimpunan Rumah Sakit di Seluruh Indonesia (PERSI), thalasemia merupakan penyakit genetik yang diwariskan oleh orang tua kepada keturunannya. Penyakit ini tidak menular melainkan hanya diturunkan sehingga pencegahannya adalah dengan melakukan skrining thalasemia sebelum menikah. Skrining ini mampu mendeteksi pembawa hemoglobinopati dan mengecek darah pasangan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh International Journal of Hematology and Oncology, orang tua dengan anak pengidap thalasemia mengalami stres yang cukup besar karena kondisi kesehatan si anak. Ini juga terkait dengan tingginya biaya perawatan serta kurangnya ketersediaan perawatan medis yang mumpuni.
Skrining sebelum menikah juga membuat pasangan tahu langkah-langkah tepat yang harus dilakukan bila salah satu diantara mereka membawa sifat thalasemia.
Bagaimana jika pasangan mengidap Thalasemia?
Jika salah satu atau keduanya mengidap talasemia, anak-anak pasangan itu juga berisiko mengalami kondisi yang sama dalam persentase yang berbeda-beda.
Dilansir dari PERSI, jika seorang talasemia mayor menikah dengan orang normal, probabilitas anaknya 100 persen pembawa sifat atau thalasemia minor. Jika seorang talasemia minor menikah dengan orang normal, probabilitas anaknya sehat 50 persen dan menjadi talasemia minor 50 persen.
Namun jika talasemia minor menikah dengan talasemia minor, 25 persen kemungkinan anaknya akan menjadi talasemia mayor, 25 persen kemungkinan sehat dan 50 persen talasemia minor.
NABILA RAMADHANTY PUTRI DARMADI | HALODOC | PERSI | WEB MD
Baca juga: Thalasemia, Sulit Diobati tapi Bisa Dicegah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.