Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Gejala Kanker Ovarium dan Cara Mengurangi Risikonya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kesehatan umumnya muncul dengan tanda dan peringatan. Dalam kasus kanker ovarium, misalnya, ada beberapa tanda dan gejala halus, menurut Niti Raizada, direktur, onkologi medis dan onkologi hemato, Rumah Sakit Fortis, Richmond Road, Bangalore, India.

Dia menjelaskan bahwa kanker ovarium dimulai pada organ wanita yang menghasilkan sel telur yang dikenal sebagai ovarium. Kanker ini adalah yang ketiga umum di antara wanita di dunia. "Riwayat kanker keluarga merupakan bagian penting dari evaluasi," kata Raizada, dikutip dari Indian Express, Jumat, 25 Maret 2022. 

Menurut dokter, kanker ovarium sering kali muncul tanpa gejala yang jelas. Jika menimbulkan gejala, yang dirasakan antara lain perut kembung; perubahan kebiasaan buang air besar, gangguan pencernaan, atau mual; adanya cairan di perut yang disebut asites, penurunan berat badan dan kelelahan umum; ketidaknyamanan panggul; sakit punggung; frekuensi buang air kecil meningkat.

Gejala kanker ovarium lainnya adalah menstruasi yang tidak teratur, kesulitan makan, dan masalah kencing. Biasanya tiga gejala terakhir ini muncul pada stadium lanjut kanker ovarium, ketika telah menyebar ke panggul dan perut.

“Sayangnya, tidak ada gejala pada tahap awal. Ketika kanker muncul di ovarium, itu adalah yang paling mudah untuk diobati. Setiap wanita yang memiliki indung telur berisiko terkena kanker ovarium, meskipun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko ini,” jelas Raizada.

Untuk mengurangi risiko kanker ovarium, inilah tips yang bisa dilakukan.

1. Diet dan olahraga

Rezim olahraga mingguan dan diet sehat adalah penting. Banyak buah-buahan, sayuran dan makanan yang kaya vitamin D adalah beberapa langkah diet. Berolahraga 30-40 menit setiap hari dapat mengurangi risiko hingga 20 persen. Memiliki gaya hidup aktif.

2. Kontrasepsi oral

Kontrasepsi oral di kalangan wanita diketahui mengurangi risiko kanker ovarium hingga 50 persen, tetapi perlu konsultasi medis sebelumnya. Lamanya konsumsi dengan risiko juga berhubungan.  

3. Menghindari karsinogen

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karsinogen adalah zat yang mampu menyebabkan kanker. Zat seperti bedak (bedak bayi, deodoran vagina, dan makeup) diketahui memiliki hubungan yang tidak pasti.

4. Kehamilan dan menyusui

Wanita yang telah melahirkan setidaknya satu anak, terutama sebelum usia 30 tahun, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker ovarium dan bahkan kanker payudara. Menyusui juga diketahui menurunkan risiko.

5. Gaya hidup sehat

Menghindari penggunaan dan paparan produk tembakau tidak hanya dapat menurunkan risiko kanker ovarium, tetapi juga banyak jenis kanker lainnya. Bersamaan dengan itu, batasi juga konsumsi alkohol.

6. Tautan Genetik

Beberapa kanker ovarium terkait dengan perubahan genetik dan keluarga dengan beberapa kasus kanker payudara dan ovarium. Salah satu mutasi penting tersebut disebut BRCA1 (gen kanker payudara 1) dan BRCA2 (gen kanker payudara 2). Mengidentifikasi keluarga dan risiko genetik akan membantu strategi pengurangan risiko. 

Kelompok berisiko tinggi sebaiknya rutin melakukan skrining untuk kanker ovarium. Metode skrining ini termasuk USG trans-vaginal dan serum Ca125 (tes darah). Alat skrining umumnya non-invasif.

Baca juga: 6 Faktor yang Bikin Wanita Berisiko Tinggi Terkena Kanker Ovarium

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

16 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.