Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jarang Keluar Rumah, Perlukah Memakai Ulang Tabir Surya Tiap 2 Jam?

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi Sunblock/krim tabir surya. Shutterstock.com
Ilustrasi Sunblock/krim tabir surya. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli kerap menyarankan untuk mengoleskan tabir surya Anda setiap dua jam. Terlepas dari bahan (seperti antioksidan ekstra), nilai SPF, atau ketebalan formula, Anda perlu mengoleskan lapisan tambahan pada kulit yang terpapar sinar matahari

Namun dalam kondisi pandemi ini, Anda tentu jarang keluar rumah. Apakah Anda masih perlu memakai ulang tabir surya kembali dan jika ya, seberapa rajin?

“Banyak orang berpikir Anda harus memakai tabir surya kembali setelah berada di bawah sinar matahari selama dua jam, padahal sebenarnya hanya dua jam setelah Anda memakainya, apakah Anda telah terpapar matahari atau tidak,” kata dokter kulit Angelo Landriscina, dalam video TikTok baru-baru ini. Itu karena bukan matahari itu sendiri yang menurunkan SPF dari waktu ke waktu — itu sebum dan keringat Anda yang mengurai formula.

Landriscina menambahkan tabir surya perlu membentuk lapisan di atas kulit agar bisa berfungsi. Anda bisa memilih tabir surya dengan formula yang memblokir sinar UV secara manual, sementara formula kimiawi menyerap sinar dan mentransfernya ke dalam panas, tetapi keduanya menyediakan semacam penghalang. “Lapisan tipis itu terganggu oleh minyak yang dibuat kulit Anda, dan hanya oleh pemakaian normal dan pergerakan sekitar," ujarnya seperti dilansir dari laman Mind Body Green. Jadi, bahkan jika tabir surya Anda tidak terlihat berkeringat secara nyata, kadar sebum alami Anda benar-benar merusak formula sepanjang hari — dan, oleh karena itu, diperlukan lapisan tambahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Cahaya Biru Layar Gadget Picu Penuaan, Ahli Ingatkan Pakai Tabir Surya

Anda mungkin berpikir: Tetapi jika saya berada di dalam ruangan sepanjang hari, mengapa saya masih perlu memakai kembali? Secara teoritis, jika Anda tetap berada di dalam, tirai ditarik, tanpa paparan sinar matahari, Anda tidak akan melakukannya. Namun tetap diingat, menghabiskan waktu di luar ruangan di bawah sinar matahari alami memiliki banyak manfaat kesehatan, yaitu beberapa vitamin D yang sangat dibutuhkan, manajemen stres, dan kadar melatonin yang stabil.

Dan ingat, bahkan jika Anda tidak benar-benar keluar, kebanyakan dari kita masih terpapar sinar matahari melalui jendela yang cerah, dan bahkan pada hari mendung. Itu sebabnya, kata Landriscina, "Ada baiknya mengikuti instruksi dalam kemasan tabir surya dan memakai ulang kembali secara berkala."

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

2 jam lalu

Ilustrasi wanita menyemprotkan parfum di pergelangan tangan. Foto: Freepik.com/Lifestylememory
7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.


Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

5 jam lalu

Threadlift dapat mengencangkan kulit wajah yang kendur dan meremajakan kulit serta merangsang produksi kolagen/Foto: Doc. Derma Express
Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.


Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

4 hari lalu

Ilustrasi eksim pada kulit. sciencephoto.com
Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

Studi menyebutkan kekurangan vitamin D sangat berpengaruh terhadap meningkatnya prevalensi sensitisasi alergen, yang berpotensi eksim


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

4 hari lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

5 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS


Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)
Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.


Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

14 hari lalu

Model yang kerap menjadi model di peragaan busana untuk rumah mode papan atas seperti Givenchy, Dolce and Gabbana, dan Roberto Cavalli, Izabel Goulart terlihat seksi saat mengahdiri penayangan film
Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.


6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

28 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

34 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

38 hari lalu

Warga binaan mengemas kue kering buatannya di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

Kue kering bisa cepat tengik apabila tidak disimpan dengan benar. Berikut cara menyimpan kue kering.