TEMPO.CO, Jakarta - Chia seed atau biji chia adalah pembangkit tenaga nutrisi, kaya akan protein dan asam lemak omega-3. Plus, biji kaya nutrisi ini sarat dengan 11 gram serat per porsi, yang dapat membantu segala hal mulai dari penurunan berat badan hingga rasa kenyang.
“Banyak orang Amerika tidak memenuhi rekomendasi untuk asupan serat, dan memasukkan chia ke dalam camilan dan resep bisa menjadi satu langkah untuk mendapatkan lebih banyak serat,” kata Cara Harbstreet, RD, dari Street Smart Nutrition.
Tetapi bisakah biji chia benar-benar membantu saya menurunkan berat badan? Data di sini masih terus berkembang, tetapi ada bukti bahwa biji chia pasti bisa membantu. Ketika kelompok orang yang kelebihan berat badan dan obesitas mengonsumsi 35 gram tepung biji chia sehari selama 12 minggu, kedua kelompok orang tersebut mengalami penurunan berat badan, melihat peningkatan pada lingkar pinggang, penurunan kolesterol, dan sedikit peningkatan HDL (kolesterol baik), per studi di jurnal Nutrición Hospitalaria.
Semua serat dalam biji chia pasti bisa membantu. Asupan serat yang meningkat dapat membantu tujuan penurunan berat badan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine.
Biji chia juga merupakan sumber protein yang baik, yang merupakan bagian penting dari teka-teki penurunan berat badan. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Metabolism, pelaku diet yang meningkatkan asupan protein hingga 30 persen dari makanan mereka, makan hampir 450 kalori lebih sedikit setiap hari dan kehilangan sekitar 11 pon selama studi 12 minggu tanpa menggunakan tindakan diet lainnya.
Anda juga dapat menggunakan biji chia sebagai bantuan untuk membantu Anda memenuhi defisit kalori. Ketika sekelompok peserta studi makan yogurt dengan 7 atau 14 gram biji chia, mereka melaporkan merasa kurang lapar dan lebih kenyang, dan keinginan yang lebih rendah untuk makan makanan manis, menurut sebuah penelitian di jurnal Nutrition Research and Practice. Ini bisa membantu jika Anda secara aktif berusaha menurunkan asupan kalori.
Namun, pada akhirnya, penurunan berat badan adalah tentang memperhatikan keseluruhan diet dan rutinitas olahraga Anda — bukan tentang makan lebih banyak (atau lebih sedikit) dari satu makanan tertentu. "Tidak ada satu pun makanan atau bahan yang dapat melakukan itu, jadi jika Anda berharap chia dapat mengatasi masalah kesehatan Anda atau menjadi katalisator untuk penurunan berat badan yang dramatis, saya sarankan untuk menghubungi ahli diet untuk mendukung tujuan pribadi Anda," kata Harbstreet. Itu juga berarti biji chia tidak akan membantu Anda membakar lemak perut — atau secara ajaib meningkatkan metabolisme Anda.
Manfaat kesehatan lainnya biji chia adalah sebagai pembangkit tenaga nutrisi nabati, kata Jackie Newgent, ahli diet dan penulis The Clean & Simple Diabetes Cookbook. Satu ons bijinya menawarkan 10 gram serat makanan, 5 gram protein, 5 gram omega 3, 115 miligram kalium, dan 179 miligram kalsium. Kandungan kalsiumnya secara khusus menjadikannya pilihan yang baik bagi orang yang mencari nutrisi dari sumber yang bukan susu. Kandungan antioksidan biji chia membuatnya ideal untuk konsumsi sehari-hari, yang dapat mengurangi risiko berkembangnya kondisi kronis, menurut tinjauan sistematis studi biji chia yang diterbitkan dalam Journal of Food Science.
Baca juga: Awas Makan Chia Seed Berlebihan Ganggu Pencernaan dan 3 Hal Ini
Makan chia seed dapat meningkatkan insulin dan toleransi glukosa, dan mengurangi risiko penyakit jantung, meskipun tinjauan juga menemukan bahwa memiliki minyak chia, alih-alih bijinya, dapat membantu mempercepat perbaikan tersebut.
Biji chia juga bisa menurunkan tekanan darah. Ketika 12 orang sehat makan 50 gram chia seed selama 30 hari, mereka menemukan bahwa tekanan darah dan kadar trigliserida keduanya menurun, menurut sebuah studi di Journal of Food Science and Technology.
Selain itu, chiea seed juga bermanfaat untuk kesehatan kulit. Meskipun masih ada data terbatas tentang bagaimana memakannya memengaruhi kulit, minyak chia yang dioleskan secara topikal telah terbukti meningkatkan hidrasi kulit dan mencegah rasa gatal, menurut studi Journal of Food Science and Technology.