TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum berlari, kita semua memikirkan hal-hal seperti memakai kaus kaki yang menyerap keringat, mengisi bahan bakar diri sendiri, membawa botol air minum, dan daftar putar yang sempurna untuk membuat kita tetap termotivasi. Tetapi sebagai seorang wanita, ada hal-hal lain yang perlu diingat dan dijaga sebelum kita mulai berlari. Seperti payudara, rahim, dan vagina.
Berlari memengaruhi seluruh tubuh kita. Jika Anda menyadarinya, ada korelasi antara lari berkeringat dan infeksi jamur. Berikut adalah empat hal yang terjadi pada pelari wanita dan apa yang dapat mereka lakukan, seperti dilansir dari laman Times of India.
4 hal yang harus diperhatikan wanita saat berlari
1. Cairan normal
Ketika Anda kembali ke rumah setelah berlari dan menemukan lebih banyak cairan dari biasanya di celana pendek Anda, jangan panik. Berlari tidak membuat tubuh Anda menghasilkan lebih banyak keputihan, itu membuat Anda mengeluarkan lebih banyak.
Latihan berdampak tinggi seperti lari menghasilkan pelepasan yang keluar. Jika Anda merasa tidak nyaman mengeluarkan cairan, Anda bisa memakai panty liner tipis. Jika Anda melihat keluarnya cairan disertai kemerahan dan gatal, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami ketidakseimbangan pH, infeksi jamur atau bakteri di bawah sana.
2. Payudara yang besar bisa membuat Anda tidak nyaman jika tidak ditopang dengan baik
Payudara yang lebih besar dapat bergerak lebih dari lima inci ke atas dan ke bawah dan payudara yang lebih kecil dapat menahan banyak tenaga saat berlari. Berlari berjam-jam setiap minggu bisa membuat payudara Anda naik turun ribuan kali.
Seringkali pantulan bertambah untuk mengubah bentuk lari Anda. Anda mungkin akan membungkukkan bahu atau meminimalkan gerakan lengan Anda. Ini dapat melukai bentuk tubuh Anda dan meningkatkan kemungkinan cedera. Anda bisa mengatasi masalah ini dengan mengenakan bra dengan elemen penyangga tinggi.
3. Bisa terjadi kebocoran urin
Berlari dapat memperburuk gejala pada orang yang sudah mengalami melemahnya otot dasar panggul. Ini sebagian besar terjadi setelah persalinan pervaginam atau wanita yang sedang atau mendekati menopause.
Saat rahim terkulai dalam kondisi seperti itu, bisa menekan kandung kemih dan uretra hingga menyebabkan kebocoran. Berolahraga meningkatkan tekanan intra-abdominal Anda dan gerakan memantul dapat memaksa rahim Anda lebih menekan kandung kemih dan uretra Anda.
Anda harus buang air kecil sebelum keluar untuk berlari dan tidak menahannya. Anda juga dapat beristirahat saat Anda merasa membutuhkannya. Selain itu, Anda bisa melakukan latihan untuk memperkuat otot dasar panggul Anda. Jika inkontinensia menghalangi kecintaan Anda pada berlari, Anda dapat bekerja sama dengan terapis untuk memperkuat otot dasar panggul Anda.
Baca juga: Tips Tetap Cantik saat Lari, Jangan Lupa Pelembap dan Tabir Surya
4. Gesekan tidak terbatas pada paha
Sebagian besar dari kita pernah mendengar dan bahkan pernah mengalami paha lecet. Tapi lecet pada payudara, puting dan vulva juga merupakan suatu hal. Tapi jangan malu. Sejumlah pelari wanita mengeluh bahwa labia minora mereka lecet saat berolahraga.
Anda dapat mengurangi kemungkinan terjadinya lecet dengan mengoleskan krim anti lecet sebelum dan setelah berlari. Anda dapat mencoba mengenakan bawahan yang nyaman, yang akan membantu labia Anda tetap di tempatnya.