Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bikin Nyeri, Infeksi Jamur Payudara Bisa Menyebabkan Ibu Berhenti Menyusui

Reporter

Editor

Mila Novita

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian mengatakan infeksi jamur payudara berkontribusi 18 persen terhadap angka berhenti menyusui karena nyeri pada puting.

Melansir Boldsky, Senin, 11 Januari 2021, infeksi jamur payudara adalah kondisi umum pada wanita menyusui yang ditandai dengan nyeri, rasa terbakar, dan gatal pada puting.

Infeksi jamur ini disebabkan oleh jamur Candida. Biasanya, jamur Candida hidup secara alami di permukaan tubuh untuk membantu memecah sel-sel mati. Dengan jumlah seimbang, jamur ini membantu meningkatkan sistem kekebalan, pencernaan dan reproduksi. Namun, ketika jumlah mereka bertambah karena faktor-faktor tertentu, mereka mulai menunjukkan gejala.

Infeksi jamur payudara Candida adalah salah satu kondisi post partum yang paling tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Jadi, walaupun wanita menderita sakit saat menyusui, mereka dipercaya untuk terus menyusui anaknya dalam keadaan apapun (kecuali pada kondisi dimana suplai ASI rendah).

Ada beberapa faktor yang yang menyebabkan infeksi jamur payudara. Candida tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan hangat, serta dapat menyebabkan infeksi di bagian tubuh mana pun seperti vagina, ketiak, dan di antara paha.

Selama kehamilan atau menyusui, mengenakan bra atau celana pendek yang tidak pas dapat menyebabkan gesekan pada area di sekitar puting atau area keringat yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan mikroba jamur dan menyebabkan perkembangan infeksi jamur payudara. Mengenakan pakaian yang tidak menyerap keringat seperti nilon dan poliester juga bisa menjadi penyebab infeksi.

Gejala umum infeksi jamur payudara termasuk nyeri dan gatal pada payudara. Ada pula sensasi terbakar pada payudara, benjolan atau bercak kecil, melepuh berisi nanah. Gejalanya mirip infeksi jamur lain seperti intertrigo, eksim, kurap atau dermatitis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi jamur payudara adalah sistem kekebalan tubuh yang lemah, obesitas, memiliki lipatan kulit, diabetes tipe 2, kontrasepsi oral, keringat berlebihan, serta kondisi iklim seperti lembab dan panas

Selain menjaga kebersihan diri, infeksi jamur payudara juga diobati dengan obat antijamur seperti nistatin, klotrimazol, dan mikonazol yang dapat dipijat lembut pada puting susu setelah setiap sesi menyusui.

Obat antijamur yang kuat seperti flukonazol bisa digunakan untuk kasus yang parah. Bisa juga dengan menggunakan obat untuk mengurangi peradangan pada payudara, krim, gel, atau salep antijamur yang dijual bebas. Jika gejala tidak membaik bahkan setelah metode pengobatan tersebut di atas atau kambuh kembali setelah jangka waktu tertentu, ada baiknya berkonsultasi dengan ahli medis untuk menyelidiki kondisi kulit lebih lanjut.

Untuk mencegah terinfeksi jamur ini sebaiknya menggunakan bra, pakaian dalam, atau pakaian yang terbuat dari kain katun karena membantu menyerap keringat dan tidak menahannya. Anda juga bisa mencuci bra dan seprai dengan air panas, serta menambahkan secangkir cuka suling.

Kemudian keringkan tubuh dengan benar setelah mandi. Cuci dan keringkan pakaian dengan benar sebelum memakainya. Jangan lupa mandi setelah berolahraga atau berenang. Sertakan lebih banyak probiotik dalam diet. Makan diet seimbang buah dan sayuran, batasi kandungan karbohidrat dan makanan olahan, lakukan pemeriksaan tepat waktu karena kondisi seperti diabetes dapat menjadi penyebab infeksi jamur berulang. Terakhir, jaga botol, dot, dan pompa ASI tetap bersih dan steril.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Sejarah Hari Ini: 5 Juni 1981 Penemuan Kasus AIDS Pertama di Amerika Serikat

1 hari lalu

Anggota Palang Merah Remaja menunjukan pita merah ketika mengikuti aksi memperingati Hari AIDS sedunia, di Medan, Sumut, Minggu (1/12). Peringatan Hari AIDS yang diikuti PMR dari berbagai sekolah di Kota Medan, dilaksanakan dengan kompetisi kreatifitas dan long march. ANTARA/Irsan Mulyadi
Sejarah Hari Ini: 5 Juni 1981 Penemuan Kasus AIDS Pertama di Amerika Serikat

Pada 5 Juni 1981, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat pertama kalinya mendeteksi adanya AIDS dari 5 pria homoseksual.


Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

6 hari lalu

Ilustrasi jamur putih. Shutterstock
Khasiat Jamur untuk Membantu Kendalikan Tekanan Darah

Penelitian menyebut makan jamur dapat membantu mengendalikan tekanan darah sehingga bahan makanan tersebut berguna bagi penderita hipertensi.


Imunisasi Lengkap untuk Kurangi Risiko Penyakit Kawasaki

6 hari lalu

Indah Suraya Rizki Rambe, 3 tahun terbaring lemah di ruang perawatan kelas III RS Omni Alam Sutra, Minggu (06/12). Ia dinyatakan menderita penyakit Kawasaki sementara ia dijamin oleh salah satu dokter karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya per
Imunisasi Lengkap untuk Kurangi Risiko Penyakit Kawasaki

Imunisasi lengkap sesuai jadwal direkomendasikan sebagai langkah pencegahan dan membantu mengurangi risiko penyakit Kawasaki.


Cara Aman Bersihkan Pusar Menurut Pakar

7 hari lalu

Ilustrasi wanita merawat kulit bagian perut. Freepik.com/Javi_indy
Cara Aman Bersihkan Pusar Menurut Pakar

Membersihkan kotoran di pusar boleh saja asal dilakukan secara hati-hati karena masalah dapat terjadi jika hal itu sampai melukai.


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

9 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


Penyebab Suara Serak dan Kiat Mengurangi Risikonya

9 hari lalu

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com
Penyebab Suara Serak dan Kiat Mengurangi Risikonya

Suara serak sering dialami bersamaan dengan tenggorokan kering atau gatal


Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

11 hari lalu

Kegiatan YKPI di SMA Taruna Nusantara Magelang
Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

Data GLOBOCAN 2020 menunjukkan di Indonesia kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu. Berikut cara yang diharapkan bisa menekan angka kasus baru.


7 Penyebab Nyeri Mata

17 hari lalu

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers
7 Penyebab Nyeri Mata

Mata terasa nyeri tersebab berbagai faktor


Catat, Ini 7 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan

19 hari lalu

Sup Bayam Wortel, salah satu kreasi resep menu sahur/Foto: Doc. Dapur Umami
Catat, Ini 7 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan

Beberapa makanan ini tidak boleh dipanaskan kembali karena dapat meningkatkan risiko kontaminasi mikroba atau menghasilkan senyawa berbahaya.


Artis Marshanda Derita Inflamasi Kronis, Apa penyebab dan Gelajanya?

19 hari lalu

Marshanda/Foto: Instagram/Marshanda
Artis Marshanda Derita Inflamasi Kronis, Apa penyebab dan Gelajanya?

Inflamasi kronis atau juga disebut sebagai peradangan lambat jangka panjang yang berlangsung selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun.