Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Kesehatan Usai Persalinan Normal, Infeksi Hingga Depresi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi melahirkan. Freepik.com/
Ilustrasi melahirkan. Freepik.com/
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian wanita menjalani persalinan normal yang kadang prosesnya bisa sangat melelahkan. Setelah itu, ibu harus bayi baik siang maupun malam. Tak sedikit ibu yang mungkin melupakan kesehatannya sendiri, padahal ada beragam masalah yang dapat muncul usai melahirkan. 

Beberapa faktor lain juga dapat memengaruhi kondisi ibu usai melahirkan. normal Masalah pasca-persalinan bisa saja hal yang umum terjadi atau lebih serius. Bahkan munculnya penyakit setelah persalinan normal dapat membahayakan jiwa ibu.

Berikut ini gangguan kesehatan usai persalinan normal

1. Pendarahan hebat

Pendarahan hebat atau hemorrhage hanya terjadi pada 2% kelahiran. Kondisi ini paling sering terjadi setelah proses persalinan yang lama, kelahiran kembar, atau saat rahim terinfeksi. Hemorrhage biasanya terjadi karena rahim gagal berkontraksi dengan benar setelah mengeluarkan plasenta, serta adanya robekan pada rahim, leher rahim, atau vagina. Akan tetapi, jika pendarahan dimulai sekitar satu atau dua minggu setelah melahirkan, kemungkinan disebabkan oleh potongan plasenta yang tersisa di rahim.

2. Infeksi rahim

Umumnya, plasenta keluar melalui vagina dalam waktu 20 menit setelah bayi dilahirkan. Namun, plasenta yang tetap berada di dalam rahim bisa menyebabkan infeksi. Selain itu infeksi kantung ketuban selama persalinan juga dapat menyebabkan infeksi rahim pasca-persalinan. 

Ketika mengalami infeksi rahim, gejala yang mungkin Anda rasakan yaitu demam tinggi, denyut jantung cepat, jumlah sel darah putih abnormal, pembengkakan, rahim melunak, dan keluarnya cairan berbau busuk. Ketika jaringan di sekitar rahim juga terinfeksi, rasa sakit dan demam yang Anda rasakan bisa sangat parah.

3. Infeksi ginjal

Infeksi ginjal dapat terjadi jika bakteri dari kandung kemih menyebar ke ginjal. Gejala infeksi ginjal yang mungkin Anda alami, yaitu sering buang air kecil, sulit menahan keinginan buang air kecil, demam tinggi, sakit saat kencing, dan sakit punggung. Kondisi ini bisa terjadi di minggu-minggu awal setelah melahirkan.

4. Mastitis

Mastitis atau infeksi payudara biasanya ditandai dengan payudara yang melunak dan membengkak. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat stres, atau puting yang lecet. Gejala mastitis yang mungkin Anda rasakan, yaitu demam, kedinginan, kelelahan, sakit kepala, mual, dan muntah. Akan tetapi, kondisi ini tidak memengaruhi ASI Anda sehingga tetap dapat menyusui bayi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Wasir dan sembelit

Wasir dan sembelit dapat terjadi karena tekanan rahim dan janin yang meningkat pada vena perut bagian bawah. Keduanya cukup umum terjadi pada ibu hamil dan pasca-persalinan. Ketika kondisi ini terjadi, Anda akan merasakan ketidaknyamanan dan gatal pada anus, sulit BAB, bahkan pada kasus yang parah bisa terjadi pendarahan.

Baca juga: Bayi Sungsang Bisa Persalinan Normal, Tapi Pahami Risikonya

6. Depresi pasca-persalinan

Suasana hati yang berubah-ubah atau merasa lebih banyak menangis pada minggu-minggu pertama pertama setelah melahirkan merupakan hal yang normal. Kondisi ini disebut dengan baby blues.  Akan tetapi, jika berlangsung lebih dari beberapa minggu atau mengganggu kemampuan Anda untuk merawat bayi, maka mungkin saja Anda mengalami depresi pasca-persalinan. Depresi tersebut bisa membuat ibu kesulitan dalam mengurus si Kecil dengan baik.

7. Inkontinensia urine

Inkontinensia urine umum terjadi pada ibu yang melahirkan normal. Kondisi ini membuat Anda tidak dapat mengontrol buang air kecil saat tertawa, bersin, batuk, atau gerakan yang mengocok perut lainnya. Inkontinensia urine terjadi karena otot dasar panggul yang melemah atau cedera saat persalinan. Meski tak berbahaya, namun kondisi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa malu.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

7 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

8 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

8 hari lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

11 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

12 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

14 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

14 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

15 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

17 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.