TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pasangan memilih menggunakan pelumas sebagai alat bantu agar nikmat bercinta. Salah satu bahan yang kerap dijadikan pelumas seks, adalah minyak kelapa karena dapat melembapkan dengan cepat dan mudah ditemukan. Namun, ternyata keamanan minyak kelapa untuk pelumas saat bercinta meragukan.
Menurut penelitian pada tahun 2014, minyak kelapa terbukti secara klinis aman dan efektif digunakan sebagai pelembap. Sifat melembapkannya membuat bahan alami ini dapat dijadikan pelumas bercinta dan memungkinkan hubungan seks bertahan lebih lama. Namun, meski aman untuk kulit para ilmuwan belum melakukan penelitian mengenai keamanan atau efektivitas minyak kelapa sebagai pelumas.
Bagi wanita yang telah mengalami menopause maka minyak kelapa bisa sangat membantu. Sebab menopause dapat membuat vagina terasa kering dan sakit saat berhubungan seks. Akan tetapi, penggunaan pelumas tak terbatas pada wanita yang menopause saja.
Selain itu, bagi wanita yang alergi atau sensitif terhadap bahan kimia maka minyak kelapa juga dapat menjadi alternatif. Namun, pastikan Anda memilih minyak kelapa tanpa tambahan apa pun. Sementara jika ingin menggunakannya, maka Anda dapat mengoleskan sedikit minyak kelapa di sekitar lubang vagina dan pada vulva. Meski minyak kelapa tergolong aman untuk kulit, namun terdapat beberapa risiko terkait dengan penggunaan minyak kelapa sebagai pelumas yang harus Anda pertimbangkan.
Risiko pakai minyak kelapa untuk pelumas bercinta
1. Minyak kelapa dapat menyebabkan infeksi vagina
Menggunakan minyak kelapa sebagai pelumas dapat menyebabkan infeksi vagina pada wanita. Minyak ini memiliki pH yang tinggi sehingga membuatnya bersifat basa, sedangkan pH normal vagina bersifat asam. Hal ini bisa mengganggu keseimbangan pH alami vagina yang dapat menyebabkan infeksi jamur maupun infeksi vagina lainnya.
2. Minyak kelapa dapat memicu iritasi
Minyak kelapa tidak larut dalam air sehingga akan tetap menempel pada kulit dan sulit dibersihkan. Setelah berhubungan seks, Anda pun tak akan bisa menghilangkan minyak ini hanya dengan mencucinya menggunakan sabun dan air. Mungkin perlu menggosoknya beberapa kali yang dapat menyebabkan terjadinya iritasi jika dilakukan terlalu keras.
3. Minyak kelapa bisa merusak kondom lateks
Pelumas berbasis minyak dapat menghancurkan kondom lateks dengan sangat cepat. Oleh sebab itu, minyak kelapa tak boleh digunakan dengan kondom, diafragma maupun alat KB lain yang terbuat dari lateks. Rusaknya kondom pun dapat mengurangi efektifitasnya sehingga membuat Anda berisiko tertular infeksi menular seksual (IMS) atau terjadi kehamilan.
4. Minyak kelapa mengotori sprei dan pakaian
Sama dengan pelumas berbasis minyak lainnya, minyak kelapa dapat meninggalkan noda pada sprei dan pakaian Anda. Noda tersebut akan sulit atau bahkan tidak bisa dibersihkan sehingga sprei dan pakaian menjadi kotor permanen.
5. Minyak kelapa bisa menyebabkan reaksi alergi
Meski jarang, namun sebagian orang bisa mengalami reaksi alergi akibat minyak kelapa. Bila Anda alergi terhadap minyak ini, maka akan timbul gejala seperti gatal-gatal, ruam atau lepuhan setelah menggunakannya.