Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Dewasa Juga Bisa Tantrum Seperti Anak, Ini Alasannya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock
Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tidak tahu bahwa orang dewasa juga dapat mengalami tantrum seperti anak-anak. Orang dewasa yang mengalami tantrum temper tantrum bisa melampiaskan emosinya dengan tindakan fisik atau berbicara dengan nada yang tinggi. Selain itu, tantrum pada orang dewasa dianggap sebagai kemarahan atau sikap gampang marah.

Padahal, kondisi ini harus ditangani dengan baik. Terutama jika perilaku tersebut terjadi dengan mudah, bahkan terus-menerus hingga menimbulkan masalah. Contoh tantrum pada orang dewasa yang paling sering kita lihat mungkin adalah road rage, perilaku agresif yang ditunjukkan oleh pengemudi kendaraan di jalanan. Memaki, memukul-mukul setir, atau bahkan beradu fisik dengan pengemudi lainnya termasuk beberapa bentuk dari tantrum.

Tantrum pada anak-anak terjadi karena mereka belum mampu mengekspresikan kebutuhannya dalam kata-kata. Saat merasa marah, kecewa, dan frustrasi, anak akan mengeluarkannya dalam bentuk emosi tak terkendali. Tapi sayangnya, banyak anak tidak dilatih untuk menenangkan dirinya dengan baik saat mengalami tantrum. Akibatnya, perilaku ini terus berlanjut hingga dewasa.

Para pakar menganggap bahwa tantrum pada orang dewasa merupakan perilaku yang muncul karena kurangnya kemampuan beradaptasi dengan lingkungan atau situasi tertentu. Saat beranjak dewasa, orang perlu mengembangkan kemampuannya untuk mengungkapkan kemarahan dengan baik, dan bukan melalui tindakan yang mengganggu. Jika kemampuan tersebut tidak berkembang, orang akan mudah mengalami tantrum seperti masa kanak-kanak.

Tantrum pada orang dewasa juga berkaitan dengan kondisi medis yang sedang dialaminya. Berikut beberapa kondisi medis yang menyebabkan orang dewasa sering mengalami tantrum:

- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
- Gangguan kepribadian ambang
- Autisme
- Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Gangguan bipolar
- Gangguan kepribadian narsistik
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Stres
- Ketidakseimbangan mikroba dalam sistem pencernaan

Orang dewasa yang sering tantrum cenderung terpaku pada kebutuhan mereka saja, dan berpikir bahwa perasaan mereka lebih penting dibanding orang lain. Lebih buruk lagi jika mereka bisa menjadi sangat tidak rasional dan sulit untuk menyadari bahwa perilakunya ini sudah mengganggu orang-orang di sekitarnya.

Bila Anda merasa sering mengalami tantrum, atau memiliki orang terdekat yang menghadapi masalah ini, beberapa cara di bawah ini yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Lakukan relaksasi
Melakukan relaksasi akan menenangkan kondisi Anda. Untuk melakukannya, Anda bisa memejamkan mata, lalu menarik napas dan menghembuskannya perlahan-lahan. Ulangi langkah ini beberapa kali. Dengan menenangkan pikiran, Anda pun bisa melihat masalah dengan emosi yang lebih tenang sehingga dapat mencari jalan keluar yang tepat.

- Ceritakan masalah Anda pada orang terdekat
Menceritakan masalah yang Anda alami mungkin memang tidak selalu memberikan solusi yang konkret. Namun Anda setidaknya telah meluapkan keluh kesah Anda agar dapat merasa nyaman dan tenang. Ketika unek-unek dalam hati sudah Anda ungkapkan, emosi pun bisa mereda dan Anda bisa menghadapi masalah dengan emosi yang lebih terkendali.

- Jalani psikoterapi
Psikoterapi akan membantu Anda untuk menangani masalah dengan cara-cara yang lebih konstruktif. Terapi ini akan lebih efektif jika orang tersebut sudah menyadari masalah tantrum yang dialami dan memang ingin berubah. Jenis-jenis psikoterapi yang paling umum, antara lain terapi perilaku, terapi kognitif, terapi perilaku dialektis, dan terapi grup.

- Terapkan strategi manajemen kemarahan
Pada strategi manajemen kemarahan, Anda mencoba mengenali hal-hal yang sering memicu kemarahan, bagaimana cara mengatasinya, serta mengekspresikannya dengan cara yang lebih sehat. Manajemen kemarahan adalah kemampuan yang bisa dipelajari oleh semua orang. Jika Anda memang tidak dapat melakukannya sendiri, Anda bisa konsultasi dengan psikolog untuk membantu.

- Obat-obatan
Apabila tantrum yang Anda alami disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari, misalnya depresi, mungkin diperlukan obat-obatan untuk membantu mencegah atau meredakan emosi Anda. Bicarakan hal ini dengan dokter yang menangani Anda.

SEHATQ

 
 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Orang Tua Perlu Lakukan Ini untuk Cegah Anak Tantrum

3 hari lalu

Ilustrasi anak menangis di mobil. businessinsider.com
Orang Tua Perlu Lakukan Ini untuk Cegah Anak Tantrum

Peran orang tua sangat besar dalam mencegah anak tantrum. Simak cara efektif cegah agar anak tidak tantrum.


Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

3 hari lalu

Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Metode yang Disarankan Pakar untuk Atasi Anak Tantrum

Dokter anak menjelaskan metode RRID bisa digunakan untuk mengatasi anak tantrum. Seperti apa penerapannya?


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

3 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

7 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.