Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Balance Bike, Manfaatnya Buat Anak Percaya Diri dan Fokus

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

Ilustrasi balance bike. twowheelingtots.com
Ilustrasi balance bike. twowheelingtots.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tren balance bike atau sepeda tanpa pedal sedang digemari. Sepeda ini berbeda dengan sepeda anak kecil yang umumnya memiliki 3 atau 4 roda. Balance bike adalah sepeda roda 2 tanpa pedal. Cara mengendarainya dengan mengandalkan gaya dorong dari kedua kaki si Kecil agar sepeda bisa bergerak.

Biasanya, balance bike atau sepeda tanpa pedal dibuat dengan posisi sadel rendah sehingga anak tetap bisa menapakkan diri ke tanah. Sepeda tanpa pedal ini bisa diperkenalkan ke anak sejak mereka stabil berjalan dan berlari, yaitu mulai sekitar usia 2 tahun.

Meskipun anak kecil adalah makhluk yang paling adaptif, orangtua sebaiknya menurunkan ekspektasi mereka saat akan memperkenalkan balance bike. Meskipun tak perlu pedal, bukan berarti balance bike tak membutuhkan skill untuk bisa seimbang.

Saat anak mendorong sepeda tanpa pedal dengan kedua kakinya, perlu keseimbangan agar sepeda tidak jatuh. Awalnya, mungkin anak masih mencari bagaimana posisi yang paling nyaman untuk mengendarai sepeda, dan ada kemungkinan mereka enggan mencoba lagi. Hal ini wajar dan sebaiknya orangtua jangan langsung menganggap anak tidak cocok dengan sepeda tanpa pedal.

Ada banyak sekali manfaat bermain balance bike, terutama untuk perkembangan motorik kasarnya. Bahkan anak-anak yang berusia 5 tahun sekalipun masih bisa memainkan balance bike sebelum mulai mengendarai sepeda roda dua.

Beberapa manfaat bermain balance bike di antaranya:

1. Adaptasi mengendarai sepeda roda dua
Banyak sekali orangtua yang mengakui anak mereka yang terbiasa mengendarai balance bike akan lebih cepat menguasai sepeda roda dua. Hal ini terjadi karena anak sudah terbiasa dengan posisi tubuh dan cara menjaga keseimbangan saat bersepeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Melatih otot
Saat bersepeda, seluruh otot dalam tubuh anak ikut bekerja. Tak hanya tangan dan kakinya saja, tapi juga seluruh tubuh. Hal ini sangat bagus sebagai stimulus motorik kasar sebelum anak tumbuh besar dan harus mengerjakan aktivitas lain saat di usia sekolah nanti.

3. Melatih koordinasi
Untuk bisa memainkan sepeda tanpa pedal, anak perlu koordinasi dan fokus antara tangan, mata, dan juga kaki. Artinya, anak akan berkonsentrasi terhadap apa yang ada di depannya. Semua gerakan seperti berbelok, maju, mundur, berhenti, dan lainnya bisa mengasah koordinasi yang baik untuk anak.

4. Meningkatkan rasa percaya diri
Anak yang memainkan balance bike juga bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka. Semua sensor tubuhnya bekerja saat bermain balance bike, mulai dari menjaga keseimbangan, mengarahkan sepeda, mengerem, hingga gerakan lainnya. Ketika mereka menguasai sepeda tanpa pedal ini, rasa percaya dirinya pasti ikut meningkat.

5. Risiko cedera lebih rendah
Tak seperti sepeda dengan pedal, kemungkinan mengalami cedera pada anak-anak yang mengendarai balance bike tentu lebih rendah. Kedua kaki mereka menapak pada tanah sehingga antisipasi saat akan jatuh bisa dilakukan lebih cepat.

6. Membangun kedekatan dengan orangtua
Bermain atau berlatih mengendarai balance bike adalah salah satu cara membangun kedekatan dengan orangtua. Saat berlatih, tentu mereka perlu ditemani oleh orangtua. Saat sudah piawai pun, anak tetap berkomunikasi dan terus berada di bawah pengawasan orangtua.

SEHATQ

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


16 Siswa di Kanada dibawa ke RS Usai Jatuh di Benteng Gibraltar

3 jam lalu

Fort Gibraltar di Winnipeg. Foto : Tripadvisor
16 Siswa di Kanada dibawa ke RS Usai Jatuh di Benteng Gibraltar

Para siswa jatuh dari bangunan setinggi sekitar empat hingga enam meter di dalam kompleks Benteng Gibraltar di Kanada


Parental Control Google Play untuk Orang Tua Memantau Konten yang Diakses Anak

1 hari lalu

Google Play. shutterstock.com
Parental Control Google Play untuk Orang Tua Memantau Konten yang Diakses Anak

Google Play menawarkan fitur parental control yang berguna membantu orang tua memantau perangkat anaknya


8 Cara Melatih Kedisiplinan Anak, Panduan Praktis untuk Orang Tua

2 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
8 Cara Melatih Kedisiplinan Anak, Panduan Praktis untuk Orang Tua

Pelajari pendekatan yang dapat membantu orang tua dalam membentuk kedisiplinan anak.


3 Metode Khitan yang Perlu Orang Tua Ketahui sebelum Menyunatkan Anaknya

2 hari lalu

Petugas medis dari Rumah Sunat dr Mahdian bersiap mengkhitan di rumah pasien di Gaga, Ciledug, Tangerang Selatan, Banten, Jumat 8 Mei 2020. Selama masa pandemi COVID-19 penyedia layanan khitan tersebut melakukan praktik langsung ke rumah pasien dengan menggunakan standar alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
3 Metode Khitan yang Perlu Orang Tua Ketahui sebelum Menyunatkan Anaknya

Pilihan metode khitan tergantung pada keahlian tenaga medis.


Baju Anak dengan Karakter Ini Masih Diminati Masyarakat

2 hari lalu

Pembukaan The Children's Place/TCP
Baju Anak dengan Karakter Ini Masih Diminati Masyarakat

Baju anak masih diminati di Indonesia. Ini karakter favorit anak laki dan perempuan pada baju anak


Imunisasi Ganda, Solusi Kejar Imunisasi Anak yang Terlambat

2 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes (Oral Poliomyelitis Vaccine) kepada anak dan balita saat imunisasi polio serentak di Kantor Balai Desa Meureubo, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Senin 12 Desember 2022. Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) serentak di 21 kabupaten/kota di Provinsi Aceh pada 12-16 Desember 2022 untuk menyasar 1,2 juta anak berusia nol hingga 12 tahun itu sebagai upaya percepatan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) Polio tipe 2 yang ditemukan di Kabupaten Pidie. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Imunisasi Ganda, Solusi Kejar Imunisasi Anak yang Terlambat

Imunisasi ganda dalam rangka mengejar keterlambatan imunisasi sangat bermanfaat, terutama untuk melindungi anak pada saat yang rentan.


Kenali Penyebab dan Gejala Disleksia, Gangguan Proses Belajar pada Anak

3 hari lalu

Ilustrasi disleksia/belajar dengan anak. Shutterstock
Kenali Penyebab dan Gejala Disleksia, Gangguan Proses Belajar pada Anak

Gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa membuat penderita disleksia kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata.


6 Kegiatan Menarik yang Dapat Membantu Perkembangan Otak Anak

6 hari lalu

Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com
6 Kegiatan Menarik yang Dapat Membantu Perkembangan Otak Anak

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak yang menerima pendidikan dini yang berkualitas lebih mungkin berhasil secara akademis dan sosial dalam jangka panjang.


Yang Perlu Dilakukan Orang Tua bila Anak Menelan Benda Asing

6 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Yang Perlu Dilakukan Orang Tua bila Anak Menelan Benda Asing

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua di rumah jika mendapati anak menelan benda asing. Berikut saran dokter.


Jangan Panik bila Anak Menelan Benda Asing, Segera Bawa ke Rumah Sakit

6 hari lalu

Ilustrasi anak tersedak. rebelcircus.com
Jangan Panik bila Anak Menelan Benda Asing, Segera Bawa ke Rumah Sakit

Orang tua disarankan segera membawa anak ke rumah sakit jika ia menelan benda asing tanpa perlu panik berlebihan.