Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Hamil Tak Boleh Sembarangan Pijat, Ketahui Prosedurnya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil kerap merasakan berbagai tekanan di area punggung, leher, otot perut, dan bahu. Tekanan-tekanan tersebut dapat membuat ibu hamil merasa pegal dan tidak nyaman. Salah satu solusi untuk meredakannya adalah dengan pijat. Namun, pijat ini tentunya tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Pijat ibu hamil memerlukan penyesuaian dan berbagai pertimbangan lainnya agar tidak membahayakan janin. Selain itu, pijat ibu hamil tentu berbeda dari pijat biasa. Terapis pijatnya harus memiliki pengetahuan tentang kehamilan dan anatomi ibu hamil. Posisi selama pijatan juga penting untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi karena ada bagian tubuh yang tidak boleh dipijat.

Jika Anda berminat dengan pijat ibu hamil, pastikan terapis yang melakukan pijat merupakan terapis profesional bersertifikat yang telah berpengalaman memijat ibu hamil. Ini berarti terapis telah mengikuti pelatihan khusus, serta mengetahui praktik yang aman untuk ibu dan bayi.

Teknik pijat yang paling umum digunakan untuk pijat ibu hamil adalah effleurage, yaitu berupa usapan lembut, lambat, dan panjang. Sementara, tekanan yang lebih dalam mungkin dilakukan pada area tubuh yang jauh dari perut, misalnya seperti bahu.

Pijat ibu hamil biasanya hanya berlangsung sekitar 1 jam menggunakan tempat tidur atau kursi khusus. Pijat ini dilakukan dalam beberapa posisi yang membuat ibu nyaman dan aman untuk bayi, seperti setengah berbaring atau berbaring ke arah samping sehingga tidak ada tekanan pada perut.

Selama melakukan pijatan, jangan berbaring telentang karena berat bayi dan rahim dapat menekan pembuluh darah dan mengurangi sirkulasi darah ke plasenta. Terapis juga akan menghindari memijat perut ataupun area yang dekat dengan perut karena dikhawatirkan akan membuat ibu tidak nyaman sekaligus berbahaya.

Pijat ibu hamil juga tidak disarankan dilakukan pada trimester pertama karena berpotensi menyebabkan keguguran. Sebab itu, sangat penting bagi Anda untuk berkonsultasi pada dokter sebelum melakukan pijat ibu hamil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara terkait manfaat pijat ibu hamil, hanya ada sedikit penelitian yang fokus pada hal ini. Secara keseluruhan, pijat ibu hamil dianggap memiliki beragam manfaat, seperti:

- Membuat tidur lebih nyenyak
- Merelaksasi tubuh dan mengurangi stres
- Menghilangkan kram otot dan nyeri di punggung bawah, leher, pinggul, serta kaki
- Meningkatkan sirkulasi darah yang dapat mengurangi pembengkakkan, terutama di kaki
- Mengurangi tekanan pada sendi yang menahan beban
- Meredakan nyeri persalinan
- Meningkatkan kelenturan kulit dan jaringan di bawahnya
- Mengurangi ketegangan fisik dan emosional ibu hamil
- Mengurangi depresi dan kecemasan prenatal

Tapi untuk memastikan berbagai manfaat pijat ibu hamil ini dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Ada pula beberapa kondisi tertentu yang membuat ibu hamil sebaiknya tidak melakukan pijat, yaitu ibu hamil yang berisiko mengalami persalinan prematur, memiliki gangguan pembekuan darah, memiliki reaksi alergi terhadap minyak pijat, mengalami morning sickness, berisiko tinggi mengalami keguguran, serta memiliki kondisi kehamilan yang sangat berisiko, misalnya solusio plasenta, preeklampsia, atau diabetes gestasional. 

Pijat ibu hamil umumnya dianggap aman setelah trimester pertama dan setelah mendapat persetujuan dokter. Namun, selalu ingat untuk berhati-hati dan konsultasikan pada dokter sebelum Anda melakukan pijat ibu hamil. Hal ini dilakukan agar keamanan Anda dalam melakukan pijat ibu hamil menjadi lebih aman.

Carilah terapis yang terpercaya atau mintalah rekomendasi pada dokter (jika ia memilikinya). Tanyakan pula minyak pijat yang digunakan oleh terapis, dan pastikan bahwa Anda tidak memiliki alergi terhadapnya. Jika terjadi reaksi alergi dapat menimbulkan masalah lain, seperti gatal, ruam, muntah, mual, atau bahkan pingsan. Selain itu, jika setelah melakukan pijat ibu hamil muncul gejala-gejala yang tidak biasa, segera periksakan diri Anda pada dokter.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

1 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

5 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

14 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

15 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

17 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

18 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

19 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur