Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Takut Kembali ke Sekolah Bisa Jadi Pernah Alami Bullying

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Seorang anak berfoto saat kampanye stop bullying #jangandianggapremeh di CFD kawasan Bunderan HI, Jakarta, 13 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Seorang anak berfoto saat kampanye stop bullying #jangandianggapremeh di CFD kawasan Bunderan HI, Jakarta, 13 Mei 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kembali bersekolah bisa menakutkan bagi beberapa anak. Anda harus waspada jika ketakutan anak berlebihan kembali masuk sekolah, bisa jadi tanda bahwa ia pernah menjadi korban bullying di sekolah.

Baca juga: #JusticeForAudrey, Mona Ratuliu Ingat Kasus Bullying Anaknya

Hal ini merupakan kondisi serius yang harus Anda perhatikan, jika tidak diatasi dengan serius dapat membuat anak mengalami depresi sampai gangguan kecemasan. Bullying, perisakan, atau perundungan di sekolah dapat terjadi dalam bentuk ejekan, meminta barang atau uang dengan paksa, ancaman, bahkan tindakan fisik.

Selain anak menjadi malas dan takut untuk berangkat sekolah, tanda-tanda bullying juga dapat berupa separation anxiety, sering mengalami mimpi buruk, kemunduran tumbuh kembang pada anak (seperti mengompol), serta nafsu makan yang menurun. Beberapa langkah berikut ini yang bisa Anda terapkan, untuk membantu anak yang menunjukkan tanda-tanda mengalami perisakan di sekolah.

#1. Dorong anak untuk menceritakan detil perisakan yang ia alami
Ekspresikan bahwa Anda peduli dengan kondisi yang dialami anak, serta tunjukkan empati sebagai orangtua. Beberapa anak mungkin takut atau malu, apabila jujur untuk menyampaikan kondisinya.

#2. Sampaikan, bahwa menjadi korban bullying bukanlah kesalahan anak
Anda harus dapat menenangkan anak, bahwa ia tidak sendirian atas perisakan yang ia alami. Pujilah kejujuran dan keberanian anak, karena telah menceritakan pengalamannya pada Anda.

#3. Ajari Buah Hati untuk tidak membalas
Merespons bullying bukanlah mengajari anak untuk balik menyerang pelaku perundungan, baik secara fisik maupun verbal. Sarankan anak untuk segera meninggalkan lokasi perundungan saat kejadian, atau mengadukan gangguan tersebut ke guru yang ia percaya. Ingatkan pula untuk tidak bepergian sendirian saat berada di lingkungan sekolah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#4. Bicarakan dengan wali kelas anak dan pihak sekolah
Anda mungkin juga harus turun tangan, dengan menemui wali kelas, guru anak yang sekiranya bisa membantu, bahkan kepala sekolah. Minta bantuan mereka, untuk senantiasa menjaga anak di sekolah. Pertemuan dengan pihak sekolah, mungkin dapat dilakukan rutin untuk memastikan pengawasan tersebut efektif atau tidak.

#5. Berkomunikasi dengan pelaku perundungan
Perlu digarisbawahi, anak yang menjadi pelaku bullying juga membutuhkan bantuan orang dewasa, karena faktor lain yang mungkin ia alami. Anda bisa mendekati anak pelaku perisakan, dan yakinkan bahwa tindakan yang ia lakukan dapat melukai orang lain.

Menjadi korban bullying mungkin dapat memicu gejala gangguan mental pada anak. Jika keadaan mental anak sudah sangat parah, Anda sangat disarankan untuk mencari bantuan psikolog ataupun psikiatri.

Terapi mental, seperti terapi kognitif perilaku mungkin akan ditawarkan dokter, untuk membantu anak yang menjadi korban bullying. Terapi ini dapat membimbing anak, untuk mengendalikan perasaan dan pikirannya, serta mengembalikan kepercayaan Si Kecil.

Bullying mungkin menjadi hal yang sudah sering Anda dengar, sehingga terdengar biasa saja. Namun, bukan berarti hal tersebut normal, karena ada dampak negatif pada anak seiring tumbuh kembangnya. Selain itu, pastikan Anda tidak pernah menyalahkan anak yang menjadi korban bullying.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

3 jam lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

5 jam lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

10 jam lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

4 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

7 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.