"

Memahami Syok Jantung dan Penyebabnya

Reporter

ilustrasi jantung (pixabay.com)
ilustrasi jantung (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Syok adalah kondisi penurunan tekanan darah sampai kegagalan perfusi, seperti aliran dan distribusi, darah ke jaringan, penurunan hingga disfungsi dari membran sel, sehingga metabolisme sel terganggu. Akibatnya, organ vital seperti paru-paru dan jantung tak berfungsi baik.

Sebagai bagian dari kegawatdaruratan medis, syok ditandai dengan pucat, tekanan darah rendah, misalnya sistol kurang dari 90 mmHg atau terkadang tekanan darah tak terdeteksi, jantung berdenyut cepat (lebih dari seratus kali per menit), bernapas dengan cepat, tangan dan kaki terasa dingin, berkeringat bukan karena kepanasan, kencing berkurang, terkadang disertai bingung dan cemas.

Baca juga:
Cegah Masalah Jantung dengan 5 Makanan Sehat Ini

Dalam dunia kedokteran, ada beberapa jenis syok. Misalnya syok anafilaktik, syok hipovolemik, syok jantung (kardiogenik), dan syok septik. Penyebabnya beraneka ragam.

Syok anafilaktik umumnya disebabkan reaksi alergi obat (kebanyakan dari golongan antibiotika), alergi makanan seperti kacang, telur, ikan. Syok hipovolemik karena kehilangan plasma atau cairan. Misalnya, setelah muntah terus-menerus, diare berkepanjangan, luka bakar, atau pada kondisi kehilangan darah akibat operasi.

Syok jantung (kardiogenik) biasa disebabkan oleh kegagalan jantung stadium akhir, kontraksi otot di jantung tidak normal (aritmia), adanya kerusakan katup jantung, penyakit beri-beri, anemia, hingga keracunan (intoksikasi) obat. Adapun syok septik umumnya disebabkan karena gagal jantung.

Pembahasan berikut berfokus kepada syok jantung karena rata-rata mortalitas syok kardiogenik pascainfark 80-90 persen. Sedangkan mortalitas pasien dengan syok kardiogenik akut berkisar 25-50 persen. Meskipun infark miokard akut merupakan etiologi (penyebab) syok jantung paling umum, pertimbangan penyakit jantung lainnya (misal gagal jantung kanan, mioperikarditis, aritmia, broken heart syndrome, kardiomiopati hipertrofik, penyakit katup jantung, kardiomiopati postpartum) dan penyebab di luar jantung atau ekstrakardiak (misal diseksi aorta dengan stenosis aorta akut atau miokard infark, ruptur korda traumatis, emboli paru-paru masif) perlu segera didiagnosis secara paralel dan jika ada, ditangani secara terpadu.

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com,m

Risiko seseorang menderita syok jantung dapat meningkat, terutama pada wanita, berusia lanjut, memiliki riwayat diabetes, dengan akut miokard infark, sebelumnya pernah terdiagnosis infark miokard, lokasi infark miokard anterior, serta mereka yang mengalami reinfarction segera setelah infark miokard. Reinfarction terlihat sebagai daerah nekrosis baru yang berdampingan dengan atau terletak jauh dari infark lama.

Infark itu meluas hingga mencapai ketebalan miokardium seluruhnya, lalu menyebabkan ruptur septum interventrikel, otot papiler, atau ventrikel free wall penyebab berlangsungnya syok. Gejala syok kardiogenik bervariasi. Manifestasi klinis syok jantung berupa hipotensi, perubahan status mental, oliguria, sensasi dingin dan lembab pada kulit. Riwayat terdahulu berperan sangat besar untuk memahami penyebab syok dan dengan demikian membantu tatalaksana syok kardiogenik.

Artikel lain:
Tips Olahaga Buat Pasien Penyakit Jantung

Penderita syok jantung perlu dinilai untuk faktor risiko jantung. Misalnya: riwayat menderita diabetes melitus atau kencing manis, hipertensi, hiperlipidemia, merokok. Umumnya, penderita syok jantung memiliki riwayat keluarga dengan penyakit arteri koroner prematur, berusia lebih dari 45 tahun (pria) atau lebih dari 55 tahun (wanita), serta kurang suka berolahraga.

Pada pemeriksaan fisik, dokter menemukan beberapa hal pada pasien syok kardiogenik. Contohnya, perubahan status mental, sianosis, kulit dingin dan lembap, bintik ekstremitas, denyut nadi lemah, cepat, dan terkadang tidak teratur bila terdapat aritmia yang mendasarinya.








Bersiap Puasa Ramadan, Simak Saran Dokter untuk Pasien Penyakit Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Bersiap Puasa Ramadan, Simak Saran Dokter untuk Pasien Penyakit Jantung

Dokter mengimbau penderita penyakit jantung menghindari menu makanan yang mengandung santan dan gula berlebih selama Ramadan.


Kenali 5 Gejala Kardiomiopati, Melemahnya Jantung dalam Memompa Darah

4 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Kenali 5 Gejala Kardiomiopati, Melemahnya Jantung dalam Memompa Darah

Kardiomiopati merupakan kelainan pada otot jantung yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.


Studi Terbaru Sebut Kurang Tidur dari 5 Jam dalam Sehari Naikkan Risiko Penyakit Jantung 74 Persen

4 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Studi Terbaru Sebut Kurang Tidur dari 5 Jam dalam Sehari Naikkan Risiko Penyakit Jantung 74 Persen

Pada survei 53.416 orang dewasa, ditemukan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko PAD.


Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

6 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Cermati Tanda-tanda Awal Serangan Jantung Berikut

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Gejala peringatan bisa meliputi nyeri dada, sesak napas, nyeri lengan, nyeri bahu, dan kelemahan.


5 Masalah Jantung Seiring Penuaan Usia

7 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
5 Masalah Jantung Seiring Penuaan Usia

Faktor penuaan bisa mempengaruhi adanya gangguan jantung


Inilah Risiko Sering Mengonsumsi Gula Tebu

9 hari lalu

Ilustrasi gula pasir. boldsky.com
Inilah Risiko Sering Mengonsumsi Gula Tebu

Gula tebu adalah gula yang paling umum digunakan sebagai pemanis dalam minuman ataupun makanan. Apa saja risiko kesehatan dari mengonsumsi gula tebu?


Makanan yang Sebaiknya Dihindari Anak dengan Penyakit Jantung Rematik

10 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Anak dengan Penyakit Jantung Rematik

Pakar menyebut anak dengan penyakit jantung rematik sebaiknya menghindari makanan yang tinggi glukosa. Apa makanan lainnya?


Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

10 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Kenali Penyakit Jantung Rematik pada Anak

Orang tua diminta mengenali awal penyakit jantung rematik pada anak, mulai dari radang tenggorokan, nyeri menelan, hingga demam tinggi.


Cara Membuat Jus Buah Delima untuk Cegah Jantung Koroner

12 hari lalu

Ilustrasi jus buah delima (Pixabay.com)
Cara Membuat Jus Buah Delima untuk Cegah Jantung Koroner

Buah Delima memiliki sejumlah nutrisi yang dapat mencegah jantung koroner


Apa Saja Manfaat Olahraga Jalan Cepat?

12 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Apa Saja Manfaat Olahraga Jalan Cepat?

Aktivitas jalan cepat bisa menjadi alternatif pilihan untuk meningkatkan aktivitas tubuh, karena mudah dilakukan dan minim risiko cedera