TEMPO.CO, Jakarta - Selain pembalut dan tampon, perempuan dapat menggunakan menstrual cup untuk menampung aliran darah saat menstruasi. Menstrual cup adalah alat kesehatan yang bentuknya menyerupai corong minyak terbuat dari silikon yang aman bagi tubuh. Ada dua jenis menstrual cup, yaitu bagi perempuan yang sudah melahirkan dan belum melahirkan. Begitu juga ukurannya yang beragam sesuai besaran panggul setiap perempuan.
Baca juga: Mau Beralih Coba Menstrual Cup, Pahami Risiko Kesehatannya
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi Riyana Kadarsari cara pemakaian menstrual cup tak jauh berbeda saat menggunakan tampon. "Bagi yang baru pertama kali menggunakan menstrual cup, rileks modal utamanya. Kalau sudah tegang, jadinya serba salah dan susah masuknya," ujarnya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bagi perempuan yang belum berhubungan seks tak perlu khawatir dengan pemakaian menstrual cup. Riyana menjelaskan mesntrual cup tidak akan merusak selaput dara. “Vagina kita itu panjangnya 7 centimeter. Mulai dari liang vagina hingga ke mulut rahim. Selaput dara itu berada di pinggiran mulut vagina. Menstrual cup pasti melewati, tapi tidak akan merusak," ujarnya.
Pemakaian menstrual cup tergantung flow aliran darah dan berkisar di antara 4-12 jam, namun tidak boleh melebihi 12 jam pemakaian. Sedangkan untuk pembuangan darah di cup tergantung kondisi masing-masing, namun sebaiknya dibuang setiap enam jam sekali.
Bila menstrual cup itu kekecilan, salah satu tandanya mudah bocor dan mudah turun. Kalau kebesaran, susah masuk ke dalam liang vagina. Jika dirasa kepanjangan, bisa dipotong juga ujungnya sesuai batasan yang disarankan setiap produk. Sedangkan cara membersihkan menstrual cup, hanya perlu sterilisasi dengan air mendidih selama 5-10 menit sesudah siklus menstruasi berakhir. Untuk cara penyimpanan pastikan di dalam kondisi kering, boleh di dalam lemari, rak, plastik, ataupun pembungkus menstrual cup.