TEMPO.CO, Jakarta - Wanita sering menggunakan loofah untuk mengangkat sel-sel kulit mati saat mandi. Ternyata, loofah berpotensi menjadi sarang kuman dan bakteri.
"Penyimpanan loofah di kamar mandi yang lembab dan kotor dapat membuat jamur, kuman, dan bakteri berkembang biak," kata J. Matthew Knight, MD, dermatolog di Orlando dari Ksatria Dermatology Institute di Amerika Serikat.
Artikel lain:
Awas, Ini Bahaya Mandi setelah Makan
8 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mandi
Sebuah penelitian terkenal yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Microbiology menemukan bahwa loofah merupakan sarang kuman dan bakteri. Yang lebih parah, kuman dan bakteri pada loofah dapat menambah kuman di kulit tubuh serta menyebabkan iritasi dan infeksi pada kulit jika kita menggosok kulit dan mencukur bulu halus.
Ksatria Dermatology Institute memperkirakan 9,8 dari 10 dermatologists merekomendasikan penggunaan loofah. Jika sudah merasa ketergantungan dan tak afdol bila mandi tanpa loofah, sebaiknya Anda melakukan pencegahan terinfeksi dari bakteri dan kuman.
Ilustrasi loofah. News.com.au
“Caranya dengan mengganti setiap tiga sampai empa minggu loofah yang terbuat dari bahan alami, dan dua bulan sekali untuk loofah yang terbuat dari bahan plastik,” kata dermatolog Sejal Shah, MD di New York, Amerika Serikat.
Agar dapat bertahan lebih lama, jangan meninggalkan loofah di kamar mandi. Tempat yang lembab dapat merangsang bakteri berkembang biak. Sebaiknya, biarkan loofah kering di tempat yang kurang lembab, seperti di jendela yang terbuka. Para peneliti Journal of Clinical Microbiology merekomendasikan loofah yang berasal dari bahan alami bukan berbahan plastic dan rajin disinfeksi dengan pemutih.
Baca juga:
Bakar Lemak dengan Cara Mandi ini
Pengaruh Mandi Air Dingin atau Panas untuk Kesehatan
Shah merekomendasikan merendamnya dalam larutan pemutih yang diencerkan selama 5 menit seminggu sekali. Anda juga dapat mempertimbangkan mengganti loofah dengan kain lap, jika meninggalkannya di kamar mandi, kata Knight.
Kain lap lebih sederhana perawatannya tinggal sering dicuci dan tidak memberikan kesempatan bakteri dan kuman untuk berkembang biak sehingga bisa menjadi pilihan yang lebih sanitasi.