TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan yang mengidap HIV/AIDS atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang telah memiliki antibodi lebih dari angka 400 bisa memiliki keturunan tanpa harus takut anaknya akan tertular.
"Tetapi ODHA harus mengikuti anjuran dokter, seperti harus meminum obat terus menerus sehingga memperoleh antibodi yang lebih dari angka 400 itu," kata Rudi, relawan Lancang Kuning Support Group sebagai pendukung ODHA.
Artikel lain:
Pengobatan Berlapis Jadi Kendala buat Anak Pengidap HIV/AIDS
3 Penyebab Penularan HIV/AIDS pada Anak
Ketika ODHA sudah memiliki antibodi di atas angka 400, maka bisa programkan anak, juga harus didukung saat istri berada dalam masa subur. Rudi mengatakan, istri pun saat menjalani proses melahirkan harus dengan cara operasi. Diyakini 90 persen bayi baru lahir itu tidak akan terkena HIV, sedangkan ibu tidak dibolehkan menyusui bayinya.
"Seorang ODHA pun masih bisa menikah atau berkeluarga dengan pasangan yang tentunya mau menerima dirinya apa adanya. Tentu saja, ODHA harus terbuka pada pasangan bahwa status dirinya adalah ODHA," katanya.
Rudi mengakui tidak mudah untuk menerima kenyataan bahwa mereka terjangkit suatu penyakit yang berbahaya dan harus melakukan pengobatan rutin serta harus minum obat seumur hidup.
Baca juga:
10 Fakta tentang HIV/AIDS yang Ternyata Cuma Hoax
Terapkan TTM untuk Kurangi Risiko HIV/AIDS, Apa Itu?
Sementara itu, penyakit tersebut tidak akan mudah tertular apabila menjalani pola hidup sehat. Untuk itu, orang lain harus bisa meringankan beban penderita dengan tidak menjauhi mereka.
"Oleh karena itu, mari bantu mereka untuk mengembalikan kepercayaan diri dan memberikan motivasi agar bisa terus bertahan hidup. Jangan jauhi orangnya, tapi jauhi penyakitnya," kata Rudi dan mengimbau masyarakat agar jangan pernah menjauhi ODHA karena mereka membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat.