Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengobatan Berlapis Jadi Kendala buat Anak Pengidap HIV/AIDS

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang dewasa dengan HIV/AIDS harus mengkonsumsi obat ARV, begitu juga dengan anak-anak. Hanya saja, dalam pemberian obat ARV ini pada anak-anak masih banyak kendala yang ditemukan. Contohnya belum tersedianya formula obat ARV yang disesuaikan untuk anak-anak. Selama ini anak-anak mengkonsumsi obat ARV dalam bentuk puyer yang menyesuaikan dengan dosis yang dibutuhkan.

Menurut Manajer Advokasi Lentera Anak Pelangi, Natasya Sitorus, ketidakpatuhan anak juga menjadi kesulitan, bukan hanya bagaimana mengkonsumsiobat. Ia mengungkapkan berdasarkan pedoman dari WHO pada 2010, ada banyak obat ARV yang dikombinasi dan diformulasi yang disesuaikan untuk anak.

Saat ini sudah tersedia obat ARV untuk anak yang dibuat dengan dosis tunggal, satu tablet mengandung tiga jenis obat ARV. Namun tidak semua rumah sakit di Jakarta menyediakan obat tersebut. Setiap rumah sakit mempunyai standar tersendiri untuk memberikan obat tersebut, tidak hanya dilihat dari usia dan berat badan tapi juga luas permukaan tubuh.

Artikel terkait:
3 Penyebab Penularan HIV/AIDS pada Anak
Cara Mencegah Penularan HIV/AIDS pada Ibu Hamil dan Bayi
Hages Budiman Ungkap Perjuangan Jadi Pengidap HIV/AIDS

“Dalam pedoman Kemenkes 2014 dibilang beberapa obat boleh digerus sesaat sebelum diminum, jadi harusnya disimpan dalam bentuk tablet. Tapi rumah sakit terbatas sumber dayanya, sehingga sudah digerus dalam jumlah banyak, lipatan tidak tertutup rapat, timbangan tidak sesuai,” ujar Natasya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini memungkinkan obat yang diberikan tidak efektif. Belum lagi orang tua atau pengasuh yang memberikan obat ARV sendiri di rumah dengan cara membelah obat menjadi dua. Cara tersebut belum tentu membuat obat memiliki komposisi yang sama.

“Obat apapun di dalam tablet selama tidak ada garis putih tidak bisa dibelah, tapi tidak ada pilihan lain daripada anaknya tidak minum obat,” ucap Natasya.

Pemberian obat ARV terdiri dari tiga tahapan. Lini pertama ada ARV mengandung tiga jenis obat dengan beragam kombinasi karena ada beberapa efek yang ditimbulkan setelah meminumnya. Selama dua minggu pemakaian akan dipantau efektivitas obat tersebut. Kepatuhan mengkonsumsi ARV penderita HIV pada lini pertama sangat penting. Jika terlambat atau lupa mengkonsumsinya, virus HIV akan resisten.

Setelah semua obat tidak mampu mencegah virus HIV, penderita HIV masuk ke lini kedua, obatnya jauh lebih sedikit namun dosisnya lebih tinggi. Obat ARV di lini kedua masih disuport pemerintah, tapi beberapa orang, termasuk anak, mulai menunjukkan resisten pada tahap ini. Sementara jika masuk lini ketiga, obat tersebut belum tersedia dan harus membelinya dengan harga mahal.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tangerang Selatan Tetapkan Target Nol Kasus HIV/AIDS 2030

6 Desember 2023

Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Tangerang Selatan Tetapkan Target Nol Kasus HIV/AIDS 2030

Pemerintah Kota Tangerang Selatan menargetkan wilayahnya nol kasus HIV/AIDS pada 2030. Bagaimana caranya?


7 Peringatan Awal Tubuh Terinfeksi HIV

3 Desember 2023

Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
7 Peringatan Awal Tubuh Terinfeksi HIV

Berikut gejala yang harus diwaspadai mungkin Anda terinfeksi HIV dan mungkin disangka hanya flu biasa.


Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

2 Desember 2023

Ilustrasi AIDS. Shutterstock
Pahami Gejala HIV/AIDS Melalui Fase Infeksi Sebelum Berkembang Menjadi AIDS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Tahap paling lanjut dari penyakit ini disebut AIDS.


Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

2 Desember 2023

Peserta aksi memegang poster saat mengikuti aksi peringatan Hari AIDS sedunia di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 1 Desember 2019. Peringatan ini digelar Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi ODHA, Komunitas Maleo serta Dinas Kesehatan setempat tersebut mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap penderita HIV/AIDS. ANTARA/Mohamad Hamzah
Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

Memperingati Hari AIDS Sedunia, kenali kembali penyebab penularan virus HIV/AIDS ini dan hal apa saja yang tidak menularkannya.


10 Selebritas Meninggal Akibat HIV/AIDS Termasuk Freddie Mercury dan Tommy Morrison

2 Desember 2023

Freddy Mercury
10 Selebritas Meninggal Akibat HIV/AIDS Termasuk Freddie Mercury dan Tommy Morrison

HIV/AIDS menyerang 10 selebritas dunia ini antara lain vokalis Queen Freddie Mercury, petinju Tommy Morrison dan aktor Rock Hudson.


Hari AIDS Sedunia 2023 Usung Tema: End Inequalities. End AIDS. End Pandemic

2 Desember 2023

Anggota Komunitas Literasa Kolektif menggelar aksi ekperimen sosial Hari AIDS Sedunia di lokasi kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) Solo, Jawa Tengah, Ahad, 1 Desember 2019. Aksi tersebut untuk memberikan edukasi bahwa para penyandang AIDS butuh perhatian dan simpati dari masyarakat. ANTARA/Maulana Surya
Hari AIDS Sedunia 2023 Usung Tema: End Inequalities. End AIDS. End Pandemic

1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Kenali bagaimana kisah awalnya peringatan ini dicanangkan.


Hari AIDS Sedunia, Waspadai Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak

1 Desember 2023

Ilustrasi AIDS. Shutterstock
Hari AIDS Sedunia, Waspadai Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak

Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Kemenkes mencatat kasus HIV pada anak berusia di bawah 4 tahun dengan jumlah 1,9 persen.


Hari AIDS Sedunia, Berikut 10 Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV/AIDS

30 November 2023

Ilustrasi HIV/AIDS. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Hari AIDS Sedunia, Berikut 10 Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV/AIDS

Menyambut Hari AIDS Sedunia, PB IDI memberi 10 rekomendasi penanganan HIV/AIDS di Indonesia agar lebih efektif dan efisien.


Pentingnya Peran Komunitas untuk Tangani HIV/AIDS Menurut Kemenkes

29 November 2023

Konseling orang dengan HIV di sebuah rumah sakit swasta di Bandung. (Dok.JIP Jabar)
Pentingnya Peran Komunitas untuk Tangani HIV/AIDS Menurut Kemenkes

Menyambut Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember, Kemenkes mengatakan komunitas berperan penting dalam menangani HIV/AIDS.


Dua Kata Terakhir Freddie Mercury Sebelum Pergi Selamanya

26 November 2023

Freddy Mercury
Dua Kata Terakhir Freddie Mercury Sebelum Pergi Selamanya

Pada 24 November 1991, Freddie Mercury meninggal dunia karena AIDS. Lantas, apa yang dilakukan pentolan Queen saat waktu terakhirnya sebelum meninggal?