TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat sering menerima hoax atau berita yang dibuat seolah benar terkait dengan dunia kesehatan. Salah satunya yang terkait dengan HIV/AIDS. Tenaga medis Klinik Angsamerah Jakarta, dokter Adyana Esti, mengatakan hoax sangat meresahkan dan menciptakan keresahan kelompok tertentu serta masyarakat.
Namun, apa pun alasannya, hoax dapat memperburuk stigmatisasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) serta menghambat tenaga medis dan aktivitas dalam mengampanyekan pencegahan HIV/AIDS dan perawatan ODHA.
Baca juga:
Terapkan TTM untuk Kurangi Risiko HIV/AIDS, Apa Itu?
Pentingnya Pendampingan Psikososial untuk Ibu dengan HIV/AIDS
Hages Budiman Ungkap Perjuangan Jadi Pengidap HIV/AIDS
3 Penyebab Penularan HIV/AIDS pada Anak
"Ada banyak yang dijual dari hoax, seperti menstigmakan suatu golongan tertentu. Tujuannya untuk menyingkirkan golongan tertentu, seperti menjadi polisi moral," kata Esti dalam diskusi media terkait dengan HIV/AIDS di Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018.
Stigmatisasi tersebut dapat membawa konsekuensi dahsyat bagi ODHA, seperti diskriminasi sosial, isolasi di masyarakat bahkan keluarga, dan penghilangan hak-hak dasar.
Padahal, menurut Esti, apabila penyandang dapat mengakses pengobatan dengan baik, mereka masih dapat menjalani hidup seperti biasa. Dia menekankan kontak sosial tidak akan menularkan virus.
Lebih jauh, dia memaparkan, ada beberapa hoax yang patut diwaspadai terkait dengan HIV/AIDS. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui penggunaan pisau cukur atau bergantian dalam keluarga serta di tempat potong rambut.
2. HIV/AIDS dapat menular melalui penggunaan alat makan secara bergantian antara ODHA dan orang sehat.
3. Virus HIV dapat ditularkan melalui makanan kaleng yang sebelumnya diinjeksi dengan darah yang mengandung virus tersebut.
4. Virus HIV bisa ditularkan melalui ciuman.
5. Virus HIV dapat ditularkan melalui jarum terinfeksi yang ditancapkan di kursi-kursi bioskop.
6. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui air kolam renang umum.
7. HIV/AIDS bisa ditularkan melalui pakaian bebas.
8. HIV/AIDS ditularkan melalui pembalut kewanitaan yang sudah dikontaminasi virus tersebut.
9. Pemeriksaan darah untuk kolesterol dan diabetes oleh petugas keliling yang dicurigai menyebarkan virus HIV.
10. ARV atau obat antiretroviral adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan hati.