Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

17 Tahun Jadi Jurnalis, Najwa Shihab Masih Takut saat Wawancara

image-gnews
Presenter Najwa Shihab membacakan penutup konser Penggalangan dana Museum Hak Asasi Manasia Omah Munir bertajuk Menyalakan Kemanusiaan di Auditorium Perpustakaan Nasional,  Jakarta, 05 Desember 2017. TEMPO/Nurdiansah
Presenter Najwa Shihab membacakan penutup konser Penggalangan dana Museum Hak Asasi Manasia Omah Munir bertajuk Menyalakan Kemanusiaan di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, 05 Desember 2017. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Najwa Shihab adalah pembawa acara dan jurnalis yang dikenal dengan cara mewawancaranya yang berani, dengan menanyakan hal-hal yang kontroversial di televisi. Di acara "Mata Najwa", wanita berusia 41 tahun ini selalu berhasil menarik perhatian publik karena keberaniannya untuk menanyakan hal-hal yang belum pernah ditanyakan.

Sebagai jurnalis, Najwa merasa kalau dia memiliki tanggung jawab untuk terus memberikan fakta dan kebenaran ke publik. Najwa mengakui kalau dia tetap merasa takut saat wawancara mengenai hal-hal yang kontroversial.

Artikel lain:
Najwa Shihab Jelaskan Tantangan Wanita Karier
Tiru Cara Najwa Shihab Menjaga Kebugaran Saat Bepergian

“Takut sih takut, tapi menurut saya itu sehat karena biasanya rasa takut itu yang menyeimbangkan adrenalin,” jelas Najwa Shihab.

Sudah 17 tahun ia bekerja sebagai jurnalis dan merasa kalau menjadi lebih bijaksana karena menyadari kalau rasa takut itu bagus untuk memastikan dia tidak memberikan info yang salah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya takut salah, takut ngawur, karena ini virus hoax sudah cepat tersebar. Jadi takut menyampaikan info yang ternyata salah,” lanjut Najwa.

Baca juga:
Najwa Shihab, Putri Ulama Quraish Shihab Jawab Soal Hijab
Najwa Shihab Ungkap Alasan Pilih Kain Indonesia dan Makeup Alami

Karena takut salah, Najwa mengatakan kalau perasaan itu juga membantu memastikan kalau dia tidak menyebar hoax atau berita bohong. Dia memastikan kalau konten yang dia berikan bisa menjadi inspirasi bagi orang banyak.

Jadi, walaupun sudah lama menjadi jurnalis, Najwa mengakui kalau dia tetap memiliki rasa takut. Dengan merasa takut, Najwa bisa menjaga adrenalinnya dan memastikan berita yang diberikan itu akurat dan berguna untuk masyarakat.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dihukum Penjara, Dinilai Halangi Polisi

6 hari lalu

Ronson Chan, ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong (HKJA), melapor ke polisi atas tuduhan menghalangi polisi, di Hong Kong, Cina, 19 September 2022. Reuters/Tyrone Siu
Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dihukum Penjara, Dinilai Halangi Polisi

Ronson Chan, ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong, ditahan dan diborgol oleh dua petugas berpakaian preman saat meliput sebuah berita setahun lalu


Sejarah Gedung Grha Sabha Pramana UGM, Terakhir untuk Lokasi 3 Bacapres Sampaikan Gagasan

6 hari lalu

Formasi yang dibuat mahasiswa baru UGM dalam upacara di lapangan Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat, 9 Agustus 2019. (Humas UGM)
Sejarah Gedung Grha Sabha Pramana UGM, Terakhir untuk Lokasi 3 Bacapres Sampaikan Gagasan

Gedung megah yang berdiri di tengah kampus UGM ini bukan hanya menjadi saksi acara politik penting ini, tetapi juga memiliki sejarah panjang.


Penghargaan untuk Praktisi Kehumasan, Sosok Ini Sabet Lifetime Achievement Award

7 hari lalu

Penerima Lifetime Achievement Award Journalist Choice dalam ajang MIX PR Award 2023. (dok)
Penghargaan untuk Praktisi Kehumasan, Sosok Ini Sabet Lifetime Achievement Award

Bidang kehumasan atau PR sangat penting di berbagai industri sebagai upaya untuk memajukan perusahaan sehingga pelaku layak diganjar penghargaan.


7 Fakta Soal Satgas Anti Mafia Bola yang Baru Dibentuk Erick Thohir

11 hari lalu

Ketum PSSI Erick Thohir bersama Satgas Anti Mafia Sepakbola, yang beranggotakan mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019, Maruarar Sirait, jurnalis Najwa Shihab, mantan Ketua BPKP, Ardan Adiperdana, dan koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali. PSSI.org
7 Fakta Soal Satgas Anti Mafia Bola yang Baru Dibentuk Erick Thohir

PSSI membentuk Satuan Tugas atau Satgas Anti Mafia Bola yang bertugas untuk memberantas praktik pengaturan skor atau mafia sepak bola Indonesia.


Saat Diminta Jadi Anggota Satgas Anti Mafia Bola, Najwa Shihab Tanya Hal Ini ke Erick Thohir

11 hari lalu

Ketum PSSI Erick Thohir bersama Satgas Anti Mafia Sepakbola, yang beranggotakan mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019, Maruarar Sirait, jurnalis Najwa Shihab, mantan Ketua BPKP, Ardan Adiperdana, dan koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali. PSSI.org
Saat Diminta Jadi Anggota Satgas Anti Mafia Bola, Najwa Shihab Tanya Hal Ini ke Erick Thohir

Kenapa Najwa Shihab bersedia menjadi menjadi anggota Satgas Anti Mafia Bola? Ia sempat menyakakan ini ke Erick Thohir.


PSSI Bentuk Satgas Anti Mafia Bola, Libatkan Maruarar Sirait dan Najwa Shihab

11 hari lalu

Ketum PSSI Erick Thohir bersama Satgas Anti Mafia Sepakbola, yang beranggotakan mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019, Maruarar Sirait, jurnalis Najwa Shihab, mantan Ketua BPKP, Ardan Adiperdana, dan koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali. PSSI.org
PSSI Bentuk Satgas Anti Mafia Bola, Libatkan Maruarar Sirait dan Najwa Shihab

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjamin Satgas Anti Mafia Bola bisa bekerja maksimal.


Bacapres Bicara Gagasan Di UGM, Anies Baswedan : Semua Berasal dari Satu Impian Sederhana

12 hari lalu

Bacapres Anies Baswedan sesuai acara di UGM, Selasa, 19 September 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Bacapres Bicara Gagasan Di UGM, Anies Baswedan : Semua Berasal dari Satu Impian Sederhana

Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan gembira bisa secara langsung menyampaikan gagasan-gagasannya di depan alamaternya.


Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

12 hari lalu

Foto udara bangunan dan jalanan yang rusak pasca banjir bandang melanda di Derna, Libya 16 September 2023. REUTERS/Ayman Al-sahili
Pemerintah Libya Timur Usir Wartawan dari Lokasi Banjir

Tindakan keras terhadap media menyusul laporan bahwa petugas polisi menahan dan menginterogasi wartawan Libya


AJI: Jawa Timur, Sumatera Utara dan Jawa Barat Terbanyak Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis

18 hari lalu

Kelompok Jurnalis saat melakukan aksi teatrikal kekerasan terhadap Jurnalis di Taman Aspirasi, Jakarta, Kamis, 26 September 2019. Dalam aksinya terdapat tiga tuntutan dari Kelompok Jurnalis yakni periksa dan adili pelaku pemukulan dan perampasan alat kerja wartawan, beri sanksi tegas agar bisa menimbulkan efek jera, dan perintahkan kepada seluruh jajaran Polri untuk mempelajari UU Pers. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
AJI: Jawa Timur, Sumatera Utara dan Jawa Barat Terbanyak Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis

Kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia mengalami peningkatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Berikut data AJI Indonesia.


AJI: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat, Siapa Pelaku dan Kota Mana Kasus Tertinggi?

19 hari lalu

Sejumlah jurnalis mengumpulkan kartu pers mereka saat menggelar aksi menolak kekerasan terhadap jurnalis di kawasan nol kilometer Denpasar, Bali, 4 Oktober 2016. TEMPO/Johannes P. Christo
AJI: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat, Siapa Pelaku dan Kota Mana Kasus Tertinggi?

Dalam 3 tahun terakhir, kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia terus meningkat. Aparat kepolisian ada di indeks angka tertinggi sebagai pelaku