Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Tipe dan Gejala Sarkoma, Kanker yang Sulit Didiagnosis

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sarkoma merupakan jenis kanker yang berkembang di jaringan ikat, seperti otot, lemak, tulang, tulang rawan, dan pembuluh darah. Kanker ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun, serta memiliki gejala yang tampaknya tidak berbahaya dan sulit dibedakan dari penyakit-penyakit ringan.

Baca juga: TNM, 3 Dasar Penentuan Stadium Kanker

Ada lebih dari 70 sub-tipe sarkoma, sehingga termasuk salah satu tipe kanker yang paling sulit untuk didiagnosis. Namun, secara umum pasien dapat dibagi ke dalam empat sub-tipe utama sarkoma: sarkoma jaringan lunak, gastrointestinal stromal tumor (GIST), sarkoma tulang seperti osteosarcoma, dan Ewing's/Rhabdomyosarcoma. Kedua kelompok terakhir ditemukan terutama pada remaja dan kelompok usia dewasa muda (young adult).

Gejala sarkoma yang timbul dapat berbeda-beda, tergantung dari mana sarkoma tersebut berasal. Bagi pasien yang memiliki sarkoma jaringan lunak di lengan atau kaki, misalnya, gejala paling umum adalah munculnya benjolan besar tanpa rasa sakit. Sedangkan, jika sarkoma tumbuh di tulang tangan atau kaki, pasien umumnya mengeluhkan nyeri tulang, serta sakit di sekitar area tulang yang terdampak ketika beristirahat atau tidur malam.

Beberapa pasien bahkan mungkin mengalami retak tulang. Gejala-gejala lainnya meliputi ruam gelap (angiosarcoma atau kanker pembuluh darah); batuk dan sesak napas jika sarkoma berkembang di area dada; serta kembung dan mudah merasa kenyang jika sarkoma berasal di bagian perut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Center, Richard Quek mengatakan untuk mengenali gejala sarkoma angkah pertama yang harus dilakukan adalah menyadari kondisi tubuh sendiri. “Kemudian, tanyakan pada dokter umum apakah Anda perlu menemui dokter spesialis atau menjalani tes lebih lanjut, seperti MRI atau CT scan, jika gejala Anda tidak hilang setelah pengobatan rutin,” ujar Quek, dalam keterangan resmi.

Jika dapat mengidentifikasi sarkoma pada tahap awal, ketika sel kanker masih terlokalisasi di satu area, tingkat kelangsungan hidup akan jauh lebih tinggi dibandingkan jika didiagnosis pada tahap akhir. Richard Quek menekankan bahwa memiliki diagnosis yang tepat adalah kunci untuk menentukan perawatan yang paling optimal.

Karena keberagaman sub-tipe dan lokasi muncul sarkoma, sebenarnya tidak ada satu formula atau metode khusus yang dapat berlaku untuk semua kasus sarkoma. “Di PCC, keahlian kolektif dari para pakar onkologi kami, yang merupakan salah satu tim terbesar di Singapura dan sekitarnya, memungkinkan kami untuk membantu pasien mendapatkan diagnosis yang tepat sedini mungkin, memahami berbagai pilihan perawatan yang tersedia, serta memilih kombinasi yang akan memberi mereka hasil paling optimal,” kata Dr. Quek

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Izinkan 19 Anak Palestina Sakit Tinggalkan Gaza, Pertama dalam 2 Bulan

22 jam lalu

Anak-anak Palestina yang terluka dalam serangan Israel beristirahat saat mereka menerima perawatan di rumah sakit, di Rafah di selatan Jalur Gaza, 12 Februari 2024. Hamas menyatakan bahwa serangan udara Israel tersebut menghantam 14 rumah dan tiga masjid di berbagai bagian di Rafah. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Izinkan 19 Anak Palestina Sakit Tinggalkan Gaza, Pertama dalam 2 Bulan

68 warga Palestina - terdiri atas19 anak-anak yang sakit atau terluka bersama pendamping mereka - telah diizinkan keluar dari Jalur Gaza


Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

2 hari lalu

Peneliti kesehatan sekaligus cofounder Risetku, Elvan.
Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

Startup Risetku hadir untuk meningkatkan produktivitas peneliti di Indonesia.


Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi Menurut Kesehatan?

3 hari lalu

Setelah berbuka puasa, para pecinta kopi mungkin langsung ingin minum kopi. Namun, bolehkah langsung minum kopi saat berbuka puasa? Ini penjelasannya. Foto: Canva
Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi Menurut Kesehatan?

Kopi yang dikonsumsi pada malam hari akan mengganggu ritme sirkadian atau siklus alami tubuh selama 24 jam.


Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

Vaksinasi dan imunisasi adalah istilah yang berkaitan erat namun memiliki perbedaan mendasar.


Pentingnya Rutin Cek Kesehatan sebelum Muncul Gejala Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Pentingnya Rutin Cek Kesehatan sebelum Muncul Gejala Kanker

Masyarakat perlu mengecek kesehatan secara berkala sebelum timbulnya gejala kanker agar mendapatkan penanganan dan pengobatan yang lebih baik.


Begini Cara Mengecek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan

8 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
Begini Cara Mengecek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan untuk menjamin peserta mendapatkan manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.


Benarkah Makan Daging Kambing Penyebab Hipertensi? Berikut Berbagai Faktanya

10 hari lalu

Ilustrasi olahan daging kambing. shutterstock.com
Benarkah Makan Daging Kambing Penyebab Hipertensi? Berikut Berbagai Faktanya

Mengonsumi daging kambing selalu dihubungkan sebagai penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi. Betulkah?


Inilah Ciri-ciri Daging Tidak Layak Dikonsumsi

10 hari lalu

Ilustrasi daging sapi. Foto: Unsplash/PK
Inilah Ciri-ciri Daging Tidak Layak Dikonsumsi

Berikut cara mengetahui apakah daging masih layak dikonsumsi atau tidak.


Waspada Bahaya Mengonsumsi Daging Merah Berlebihan, Ini Penyakit yang Datang Tak Diundang

11 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Waspada Bahaya Mengonsumsi Daging Merah Berlebihan, Ini Penyakit yang Datang Tak Diundang

Mengonsumsi daging merah seperti daging sapi dan daging kambing secara berlebihan mengundang bahaya. Penyakit apa saja yang datang?


7 Tips Menghilangkan Lemak Perut dengan Bersepeda

11 hari lalu

Ilustrasi lemak perut (pixabay.com)
7 Tips Menghilangkan Lemak Perut dengan Bersepeda

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghilangkan lemak perut saat bersepeda.