Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Payudara bukan Halangan Wanita Karier, Ini Saran Dokter

image-gnews
Ilustrasi peduli kanker payudara. Shutterstock
Ilustrasi peduli kanker payudara. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita. Saat divonis mengidap kanker, dunia rasanya berakhir.

Membayangkan proses pengobatan yang panjang, menguras tenaga dan emosi, membuat pasien kerap berpikir masa depan tak ada lagi dan impian untuk kembali bekerja tidak mungkin diraih. Agar tak merasa demikian, coba perhatikan hal berikut.

Artikel terkait:
Sebab Wanita Tak Menyusui Lebih Rentan Terkena Kanker Payudara
Mitos dan Fakta Seputar Kanker Payudara, Awas Keliru

#Perhatikan leukosit
Dalam survei yang dilakukan perusahaan farmasi asal AS, Pfizer, bersama Cancer and Careers, organisasi yang mengedukasi serta memberdayakan penderita kanker agar tetap bisa berkarier, ditemukan fakta menarik. Kebanyakan wanita dengan kanker payudara, termasuk mereka dengan kanker payudara stadium lanjut, tetap ingin bekerja untuk alasan finansial dan emosional.

Dari 1.002 wanita dengan kanker payudara yang mengikuti survei, ketika diminta memilih alasan tetap bekerja, 59 persen di antaranya punya alasan kebutuhan ekonomi dan 41 persen karena didorong alasan psikososial, seperti ingin tetap merasa produktif.

Pertanyaan yang kemudian muncul, apakah wanita yang tengah menjalani proses pengobatan kanker masih bisa dan boleh tetap bekerja? Tidak perlu khawatir. Vonis kanker bukan berarti karier berakhir.

Ahli onkologi yang berpraktik di RS Medistra Jakarta, Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP, menjelaskan, “Pasien kanker, di hampir semua lini pekerjaan masih bisa bekerja sambil menjalani kemoterapi.” 

Ia menyebut, tidak ada batasan pada kanker stadium berapa seorang pasien bisa dan boleh tetap bekerja. Hal itu sangat bergantung pada ketahanan tubuh masing-masing pasien.

“Sepanjang pasien masih merasa kuat dan sehat, mereka bisa tetap bekerja seperti biasa. Seorang pasien bisa saja merasa lemah pada kanker stadium dua, sementara ada pasien lain yang merasa sehat pada kanker stadium empat,” ujar Aru.

Aru mengingatkan, yang perlu diwaspadai pasien kanker adalah jumlah sel darah putih atau leukosit, mengingat proses kemoterapi pasti akan menurunkan jumlah leukosit yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh dari kuman maupun virus. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kemoterapi pada umumnya menurunkan jumlah leukosit sehingga menurunkan kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih mudah terinfeksi penyakit. Karena itu, bila yang bersangkutan merasa cukup kuat, persyaratan umum (agar bisa bekerja) yakni menghitung jumlah leukositnya apakah cukup. Biasanya sebanyak 3.000 per millimeter kubik. Jika tidak cukup, ada obat-obatan untuk menaikkan jumlah leukosit,” urai dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Baca juga:
7 Cara Simpel Menurunkan Risiko Kanker Payudara
Kanker Payudara Stadium Nol Adakah Gejalanya

#Jangan terlalu lelah
Tidak ada kaitan langsung antara proses kemoterapi dengan kemampuan intelektual atau performa seseorang dalam bekerja. Menurut Aru, efek samping kemoterapi bisa berat tapi bisa juga ringan.

 “Kemoterapi tidak secara langsung memengaruhi performa kerja seseorang. Hal itu sangat bergantung pada banyak factor, seperti usia dan apakah pasien memiliki komorbiditas atau penyakit-penyakit lain yang menyertai,” tambah Aru.

Ia menambahkan, “Untuk kemampuan berpikir, biasanya tidak dipengaruhi pengobatan kanker kecuali pasien sudah lemah secara psikologis. Misalnya, karena ia terlalu memikirkan penyakitnya dan sebagainya.”

Mengenai batasan fisik, Aru tidak bisa mematok dengan pasti berapa lama durasi bekerja yang ideal untuk wanita karier pengidap kanker. Yang perlu diingat, jangan sampai beban kerja menyebabkan stres dan kelelahan karena akan berdampak pada proses pengobatan. 

“Kelelahan yang berlebih menyulitkan siklus kemoterapi berikutnya. Di lain pihak, bekerja mampu menguatkan kondisi kejiwaan seseorang karena dengan bekerja, gairah hidup mereka tetap tinggi. Saya tidak melarang pasien kanker bekerja sepanjang mereka menyukai pekerjaan itu dan tahu batasan fisiknya,” jelas Aru.

AURA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

2 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.