Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Orang Bermata Cokelat

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warna mata rentan terhadap masalah kesehatan tertentu, baik yang terkait dan tidak terkait dengan mata. Mata berwarna cokelat misalnya. Mata gelap memiliki banyak melamin atau pigmen dibanding mata berwarna biru atau hijau. Ini sangat baik untuk menyaring sinar UV yang merusak dari matahari, yang dapat membantu melindungi terhadap penyakit mata tertentu, seperti degenerasi makula terkait usia.

Baca juga: 8 Faktor Risiko yang Memicu Mata Kering

Tetapi kenyataannya, meski mata cokelat  tidak membiarkan cahaya terlalu banyak juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Dokter mata ternama Ming Wang mengatakan pada pemilik mata gelap masalah kesehatan yang dialami berkaitan dengan genetika. "Genetika memang memiliki dampak pada predisposisi kita terhadap suatu penyakit tetapi pada akhirnya tidak menentukan nasib kita," ujarnya. Mengutip laman Bustle, berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang rentan dialami orang bermata cokelat.

#1. Katarak
Orang bermata cokelat memiliki risiko lebih tinggi mengalami katarak. “Menurut sebuah penelitian, mereka yang memiliki mata coklat 1,59 hingga 2,5 kali lebih mungkin mengalami katarak dibandingkan dengan yang bermata lebih terang," kata Dr. Wang. Sinar UV yang menyerap lebih banyak ke dalam iris mata berwarna gelap, dapat menyebabkan peningkatan suhu yang selama beberapa dekade bisa menyebabkan katarak. Untuk mencegahnya, selalu kenakan kacamata pelindung atau topi lebar setiap kali Anda berada di luar matahari, apapun warna matanya. 

#2. Degenarasi macula
Kabar baiknya, mata coklat mungkin tidak rentan terhadap degenerasi makula, yang merupakan kerusakan terkait usia retina di mata yang mengarah pada gangguan penglihatan. "Ini mungkin karena sinar UV diserap oleh iris - karena ia berinteraksi dengan pigmen yang lebih menonjol - daripada ditularkan melalui tempat itu dapat mencapai retina yang lebih dalam, ujar Wang.

#3. Gangguan afektif musiman
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang dengan mata yang lebih gelap berisiko menderita SAD, atau gangguan afektif musiman. Gangguan suasana hati yang terjadi pada waktu yang sama setiap tahun,  umumnya di musim dingin ketika hari-hari lebih pendek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut sebuah penelitian, setelah mempelajari 175 peserta untuk menentukan sejauh mana suasana hati mereka bervariasi dengan musim, satu tim peneliti, yang mempresentasikan temuan mereka di konferensi British Psychological Society, menemukan bahwa wanita dengan mata coklat mengalami lebih banyak perubahan mood daripada mereka dengan mata yang lebih terang.

Mata cokelat menyerap lebih banyak cahaya, yang mencegahnya mencapai otak, sehingga mebantu mengatur suasana hati. Menurut seorang rekan penulis studi, Profesor Lance Workman, kita tahu bahwa cahaya yang masuk ke otak menyebabkan penurunan tingkat melatonin. Mata yang lebih terang  tidak menyaring banyak cahaya, itulah sebabnya orang-orang dengan mata biru atau hijau mungkin memiliki suasana hati yang lebih stabil.

Selanjutnya 4. Mudah mengalami nyeri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

22 menit lalu

Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Penyebab Mata Berkedip Terlalu Sering, Waspadai Kondisi Serius

7 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Penyebab Mata Berkedip Terlalu Sering, Waspadai Kondisi Serius

Mata berkedip terlalu sering bisa menjadi gejala berbagai masalah kesehatan dan mungkin saja serius dan perlu penanganan dokter, jangan abaikan.


Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

12 hari lalu

Ilustrasi cokelat (pixabay.com)
Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.


Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

12 hari lalu

Unggahan video Bea Cukai di X tentang cokelat Rp1 juta dikenakan bea masuk Rp9 juta, April 2024.
Viral Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Rp9 Juta, Bea Cukai: Ada Tas Chanel-nya

Sebuah unggahan video Tiktok tentang cokelat dari luar negeri senilai Rp1 juta dikenakan bea masuk Rp9 juta viral, ini penjelasan Bea Cukai


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

21 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.