Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menyimpan ASI Perah, Perhatikan Waktu dan Wadah yang Aman

image-gnews
Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 60 persen rumah tangga di Indonesia memiliki dua orang yang mencari nafkah, yaitu ibu dan ayah. Setelah melahirkan anak, banyak ibu yang harus kembali bekerja guna membantu mencari nafkah untuk keluarga. Sering kali, ibu baru tidak bisa mengambil waktu libur terlalu lama. Padahal air susu ibu (ASI) masih sangat diperlukan untuk si kecil. Lalu bagaimana ibu bisa kembali kerja dan tetap menyusui?

Baca juga:
Ibu Menyusui Kembali Bekerja, Dokter Ingatkan 3 Hal Penting Ini
Ibu Menyusui Khawatir ASI Tak Cukup, Ini Saran Dokter Reisa

Caranya adalah dengan menabung ASI, yaitu memerah ASI, lalu menyimpannya ke dalam wadah khusus di freezer, jauh hari sebelum ibu kembali bekerja. Namun ibu sebaiknya memperhatikan cara memerah ASI yang baik dan benar untuk memastikan bayi tetap mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan. Ada berbagai trik yang perlu dipelajari sebelum kembali bekerja, dan semua persiapan ini membutuhkan waktu dari sejak masa kehamilan.

Misalnya, ibu sudah harus mencari informasi mengenai manfaat ASI dan inisiasi menyusui dini (IMD) yang dapat dilakukan setelah melahirkan untuk membangun hubungan dengan bayi. Diskusikan dengan suami dan atasan waktu yang dibutuhkan sebelum kerja. “Harus ingat, jangan perah ASI sebelum membangun hubungan dengan bayi,” ujar dr Ranti A. Hana, Spesialis Anak di RS Budhi Jaya, Jakarta Pusat, Minggu, 12 Agustus 2018.

Pada saat mulai memerah ASI, hindari melakukannya sambil menyusui dan jangan sampai berlebihan. Sebaiknya ibu memiliki jadwal memerah ASI. “Jangan membandingkan hasil perahan dengan ibu lain, menyusui bukan untuk menyimpan stok ASI yang berlebihan. Jangan juga berikan ASI dengan dot. Wadah yang digunakan harus benar,” ucapnya.

Menabung ASI setidaknya dapat dilakukan satu bulan sebelum kembali kerja. Ibu juga jangan khawatir bila ASI yang diperah tidak banyak, karena berarti sebagian besar ASI sudah masuk ke bayi. Tidak hanya itu, bayi juga mulai dibiasakan minum dengan gelas 1-2 kali seminggu. Pastikan kalau yang memberi ASI melalui gelas bukan ibu, melainkan pengasuh yang akan merawat bayi saat ibu kembali kerja. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kenapa? Karena bayi sebaiknya identifikasi ibu dengan menyusui. Pengasuh yang nanti akan merawat bayi saat ibu kerja sebaiknya sudah tahu cara memberikan minum dengan gelas,” kata dokter Ranti. Dia menambahkan, ASI yang sudah diperah dapat disimpan dalam botol kaca. Ibu bisa membeli botol kaca yang dijual di pasaran atau botol kaca apa pun yang sudah dibersihkan dengan baik dan memiliki tutup yang kencang. Ada juga kantong khusus yang bisa langsung dibuang atau menggunakan plastik bekas gula yang sudah dibersihkan.

Artikel lain:
Awas, Asap Rokok Bisa Pengaruhi Lama Ibu Menyusui
Ibu Menyusui Boleh Diet, Asalkan 

Penyimpanan ASI perah (ASIP) juga penting. Menurut Human Milk Banking Association of North America, ada berbagai cara untuk menyimpan ASIP. Pertama, ASI perah bisa disimpan di suhu ruang 25 derajat Celsius dan akan bertahan selama 6 jam. ASI juga bisa disimpan di lemari es yang bukan freezer dan akan bertahan selama 8 hari.

Sedangkan untuk para ibu yang tempat kerjanya tidak memiliki lemari es, ASI segar bisa disimpan selama 24 jam di cooler dengan ice pack yang masih beku. ASIP yang disimpan di freezer dengan satu pintu bisa bertahan selama 2 minggu dan di freezer dengan dua pintu dapat bertahan selama 6 bulan. Sebelum kembali bekerja, ibu harus sudah mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan bayi tetap mendapat nutrisi yang terbaik.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

12 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

15 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

39 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

39 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

44 hari lalu

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.


Benarkah Ibu Menyusui Boleh Tidak Berpuasa Ramadhan?

45 hari lalu

Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Benarkah Ibu Menyusui Boleh Tidak Berpuasa Ramadhan?

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa saat bulan Ramadhan, namun jika berpuasa pun tidak mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.


Syarat Ibu Hamil dan Menyusui yang Mau Puasa Ramadan Menurut Praktisi Kesehatan

45 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil minum cukup air. (dok. Aqua)
Syarat Ibu Hamil dan Menyusui yang Mau Puasa Ramadan Menurut Praktisi Kesehatan

Ibu hamil boleh menjalankan puasa Ramadan selama mematuhi sejumlah persyaratan agar tetap sehat, termasuk bayi dalam kandungan.


Sederhana dan Bergizi, Ini 8 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui

16 Februari 2024

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Sederhana dan Bergizi, Ini 8 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui

Untuk meningkatkan produksi ASI, ibu menyusui harus mengonsumsi makanan bergizi.


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.