Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Menyusui Kembali Bekerja, Dokter Ingatkan 3 Hal Penting Ini

image-gnews
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu menyusui tentu boleh saja kembali bekerja jika sudah siap,  dan memang masa cuti melahirkan telah usai. Pada saat ibu kembali kerja, ibu bisa memberikan ASIP atau ASI perah yang sudah disiapkan dari hari-hari sebelumnya.

Baca juga:
Selain Nutrisi, Menyusui Berdampak Positif untuk Psikologis Bayi

Ibu Menyusui Khawatir ASI Tak Cukup, Ini Saran Dokter Reisa

Dokter Ranti A. Hana, Spesialis Anak di Rumah Sakit Budhi Jaya, Jakarta menjelaskan  ada tiga hal penting yang perlu diingat saat ibu menyusui kembali kerja. Pertama, ibu tetap melakukan bonding dengan bayi. 

Biasanya, sebelum kembali kerja ibu memiliki stok ASIP yang cukup banyak. Terkadang ibu memilih untuk memberikan ASIP dibanding menyusui pada saat di akhir pekan atau pulang kerja karena stok masih banyak. “Ingat prinsipnya, bayi hanya diberi susu perah kalau sedang tidak sama ibunya,” jelas dr. Ranti, di Jakarta Pusat, Minggu 12 Agustus 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, jangan lupa untuk mengosongkan payudara setiap 3-4 jam saat sedang di kantor. Perah ASI hingga payudara terasa kosong. Jangan sampai tidak atau terlambat perah ASI, karena payudara bisa membengkak. Pada saat memerah ASI di tempat kerja, jangan membandingkan hasil perahan dengan ibu lain karena semua ibu menghasilkan jumlah ASIP yang berbeda dan membandingkannya hanya akan membuat ibu merasa stres.

Artikel lain:
Awas, Asap Rokok Bisa Pengaruhi Lama Ibu Menyusui 

Dokter Ungkap Posisi Menyusui yang Ideal buat Ibu dan Bayi

Ketiga, saat memberikan ASI perah kepada bayi berikan yang paling segar terlebih dulu. "ASI yang masih segar dengan yang sudah lama disimpan memiliki kandungan zat-zat yang berbeda. Jadi kalau memerah ASI jangan lupa menulis tanggalnya,” kata dokter Ranti. Biasanya ASI yang terakhir dipompa kandungannya lebih mendekati ASI saat bayi menyusui.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

1 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

4 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

21 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

23 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

24 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

31 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

31 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

31 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.