Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Agar Virus Hepatitis B Tak Menular dari Ibu ke Bayi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ibu mengelus anaknya. shutterstock.com
Ilustrasi ibu mengelus anaknya. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penularan virus hepatitis B melalui transmisi vertikal yakni dari ibu pengidap pada bayi yang dikandung masih tinggi. Pasalnya, sekitar 90 persen bayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis B akan tertular.

Apabila tidak ditangani dengan benar akibatnya fatal, yaitu berpotensi tinggi menjadi hepatitis kronis, sirosis hati, dan kanker hati. Ini berbeda dengan infeksi pada orang dewasa, hanya sekitar 5 persen yang berkembang menjadi kronis.

Artikel lain:
Masalah Fungsi Hati Bisa Sebabkan Hepatitis. Kenali Gejalanya
Mengenal Penyakit Hati, Hepatitis
Sakit Hepatitis, yang Kuning Bukan Kulitnya tapi...
Penderita Hepatitis Susah Dapat Kerja, Simak Penjelasan Dokter

Oleh karena itu, pencegahan penularan perinatal penting untuk mengurangi penyebaran virus hepatitis B. Salah satu cara yang dapat dilakukan melalui vaksin hepatitis B pertama atau HB 0 kepada bayi dengan ibu positif hepatitis kurang dari 24 jam setelah lahir.

Ketua Umum Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Irsan Hasan mengatakan, penapisan status hepatitis ibu hamil menjadi sangat penting. Dengan mengetahui status hepatitis sejak awal, orang tua bisa mempersiapkan kelahiran dengan lebih baik.

“Karena lebih banyak yang penularan vertikal atau penularan dari ibu ke anak. Kalau ini (vaksin HB 0) belum berjalan baik, maka angka hepatitis tidak akan turun,” kata Irsan.

Irsan mengatakan, infeksi virus hepatitis terkait erat dengan sistem kekebalan tubuh. Setelah virus masuk tubuh dan berdiam dalam hati, sistem kekebalan tubuh akan memerangi virus itu. Itulah yang menyebabkan kondisi hati atau liver memburuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vaksin hepatitis B. TEMPO/Prima Mulia

Infeksi virus hepatitis pada orang dewasa umumnya sembuh dengan sendirinya. Sementara itu, virus hepatitis pada bayi, yang sistem kekebalan tubuhnya masih lemah, berbahaya. Itu sebabnya, banyak balita terinfeksi.

Menurutnya, para ahli sebenarnya telah lama merekomendasikan pemberian vaksin HB 0 kurang dari 24 jam. Namun, karena fasilitas kesehatan dan kondisi geografis tidak merata, vaksin HB 0 diberikan kepada maksimal 7 hari setelah lahir. Pemberian vaksin HB 0 yang diikuti dengan vaksin hepatitis B immune globulin (HBIG) segera setelah lahir dapat mencegah penularan hingga 95 persen.

Upaya pencegahan tersebut diharapkan bisa mengerem penularan hepatitis B dari ibu ke anaknya dan secara keseluruhan menjadi bagian dari target Kementerian Kesehatan untuk membebaskan Indonesia dari hepatitis pada 2020.

Berdasarkan riset Kemenkes pada 2013, prevalensi hepatitis B mencapai 7,1 persen dari total jumlah penduduk dan hepatitis C sebesar 1 persen. Berarti, ada sebanyak 18 juta orang yang sudah terinfeksi virus hepatitis B, sedangkan yang terinfeksi hepatitis C sebanyak 2,5 juta orang.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

1 hari lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

4 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

16 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

16 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

21 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.