TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa ibu hamil menggunakan produk perawatan kulit berbahan dasar minyak untuk menjaga elasitias kulit dan mencegah terbentuknya stretch mark. Hal ini karena produk berbahan dasar minyak lebih terjamin kealamiannya dibanding produk losion biasa. Terlebih produk perawatan berbahan dasar minyak lebih sering berasal dari minyak nabati, seperti bunga matahari atau almond, sehingga makin menguatkan citra alaminya.
Baca juga:
Bahan Perawatan Kecantikan yang Aman buat Ibu Hamil
Ibu Hamil, Ini 6 Perawatan Sehari-hari yang Harus Diperhatikan
Adapun proses merawat kulit saat hamil dengan menggunakan produk perawatan berbahan dasar minyak ini biasanya dilakukan sejak masa-masa awal kehamilan. Minyak dioleskan dengan disertai pijatan lembut pada bagian-bagian yang rentan terjadi peregangan, seperti perut, paha, dan bokong. Bisa juga dibalurkan ke seluruh tubuh untuk mendapatkan hasil yang menyeluruh.
Semakin awal dan rutin perawatan dilakukan, semakin terjaga elastisitas kulit dan risiko stretch mark yang terlalu parah dapat dihindari. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa tidak semua produk perawatan berbahan dasar minyak boleh digunakan untuk merawat kulit saat hamil. Wieke, assistant training manager dari L'Occitane, mengatakan, produk perawatan berbahan dasar minyak yang wangi adalah salah satu yang tidak direkomendasikan.
Artikel lain:
Ini Cara Tetap Tampil Cantik Saat Hamil
Sebab Ibu Hamil Harus Hati-hati Pakai Produk Perawatan Kulit
Wieke menjelaskan bahwa kondisi hormonal seseorang saat hamil tidak begitu stabil. Beberapa hormon, amat mudah bereaksi lewat indera penciuman yang menjadi lebih sensitif saat hamil. "Pilihan yang lebih aman untuk merawat kulit saat hamil sebetulnya bisa pakai shea butter (karena tidak wangi)," rekomendasi Wieke.
Akan tetapi, jika memang menyukai produk perawatan yang memiliki wewangian, Wieke menyarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter kandungan. "Produk body oil-nya bisa dibawa, dan bisa dikonsultasikan dulu," tutupnya.