Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ingin Hidup Lebih Bahagia dengan Pasangan, Cobalah Mengobrol

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pasangan berkencan. Shutterstock
Ilustrasi pasangan berkencan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obrolan mendalam dengan pasangan konon bisa menambah kebahagiaan. Hal tersebut terungkap dalam studi replikasi baru tentang hubungan antara kedalaman perbincangan dan tingkat kebahagiaan yang hasilnya terbit di Psychological Science dan menunjukkan bahwa obrolan yang mendalam dan bermakna berhubungan dengan tingkat kebahagiaan yang lebih besar.

"Kami mendefinisikan obrolan ringan sebagai percakapan di mana dua mitra percakapan masih mengetahui sama banyak - atau sedikit - tentang satu sama lain dan tidak ada yang lain," kata Matthias Mehl, profesor psikologi di Universitas of Arizona, Amerika Serikat.

"Dalam percakapan substantif, ada pertukaran informasi yang nyata dan bermakna," katanya.

Artikel lain:
Berdebat dengan Pasangan Dapat Menentukan Kekuatan Hubungan
4 Hal yang Harus Dihindari saat Bertengkar dengan Pasangan
Bertengkar dengan Pasangan, Pikir Lagi Sebelum Mengakhirinya
Tanda Pasangan Belum Siap Menikah hingga Berujung Perceraian

Untuk studi itu, para peneliti meminta 500 orang memakai alat perekam di telinga mereka sehingga interaksi acak dan percakapan sehari-hari dapat dianalisis. Peserta studi itu beragam, mencakup orang dewasa yang sudah bercerai, mahasiswa, orang dewasa yang ikut intervensi meditasi, penyintas kanker payudara, serta pasangan mereka. Mereka juga menjawab pertanyaan survei yang menilai kepribadian dan mengukur kepuasan hidup mereka.

"Dengan studi ini, kami ingin mencari tahu apakah utamanya kuantitas atau kualitas pertemuan sosial yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang," kata penulis utama studi itu, Anne Milek, ilmuwan riset senior di Universitas Zurich, Swiss.

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasilnya menunjukkan hubungan antara percakapan yang mendalam dan berkualitas tinggi dengan kebahagiaan yang lebih besar. Sedang obrolan ringan sama sekali tidak berhubungan dengan kebahagiaan. Dan jenis kepribadian bukan faktor yang berpengaruh karena studi ini melibatkan orang yang introvert dan ekstrovert.

"Obrolan ringan tidak berkontribusi positif terhadap kebahagiaan dan itu tidak berkontribusi negatif pada kebahagiaan," kata Mehl, seperti dilansir laman Medical Daily.

Meski demikian, obrolan ringan mungkin esensial untuk memulai perbincangan sebelum percakapan mendalam berlangsung. Saat mulai berbicara dengan penumpang terdekat dalam penerbangan yang panjang misalnya, norma-norma sosial akan memengaruhi cara orang memulai percakapan, dengan pertanyaan-pertanyaan ringan seperti "Mau pergi ke mana?" sebelum obrolan menjadi sesuatu yang lebih substantif.

Yang berpengaruh terhadap kebahagiaan secara keseluruhan, menurut studi itu, adalah mengasingkan diri dan menghindari interaksi. Peserta studi yang lebih banyak menghabiskan waktu sendirian kurang puas dan memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih rendah menurut Mehl.

“Orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu berinteraksi dan melakukan percakapan yang lebih bermakna, substantif lebih merasa puas dan bahagia. Hidup bahagia itu sosial, bukan soliter, dan juga bermakna," tutur Mehl.

Hasil studi itu tertuang dalam makalah berjudul "'Eavesdropping on Happiness' Revisited: A Pooled, Multisample Replication of the Association Between Life Satisfaction and Observed Daily Conversation Quantity and Quality" yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science edisi 3 Juli 2018.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

9 jam lalu

Ilustrasi suami istri konsultasi ke dokter. redrockfertility.com
Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.


Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.


3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

2 hari lalu

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya. Foto: Canva
3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.


Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

3 hari lalu

Tom Cruise menjadi salah satu aktor dengan bayaran tertinggi setelah sukses membintangi film Top Gun: Maverick. Film tersebut berhasil meraih keuntungan lebih dari USD 1 miliar dan menjadi film berpendapatan tertinggi di 2022. Hal ini pun menambah pendapatan Tom Cruise secara signifikan. Jumlah kekayaannya kini sekitar US$ 620 juta atau Rp 9,1 triliun. Foto: IMDB
Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.


5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

5 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

Pakar hubungan menyebutkan hal-hal yang lebih perlu dipikirkan saat kencan pertama demi kelanjutan yang lebih diharapkan dengan calon pasangan.


Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

10 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

11 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangan cinta, khususnya jika calon istri anak orang kaya. Berikut beberapa caranya.


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

12 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.


6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

14 hari lalu

Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri terhadap suami. shutterstock.com
6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

Sikap-sikap berikut menunjukkan perempuan tak bisa jadi istri yang baik, bahkan hanya menyusahkan suami dan mengganggu hubungan.