TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua memberikan hukuman kepada anak mereka saat melakukan kesalahan. Berbagai jenis hukuman akan diberikan seperti pukulan dan berbagai konsekuensi lainnya. Namun hal ini dianggap sebagai sebuah tindakan kejahatan.
Menurut Psikologi dan Founder Personal Growth Ratih Ibrahim biasanya orang tua memberikan hukuman dengan menggunakan emosi. "Belum lagi hukuman ini untuk menunjukkan bahwa orang tua lebih powerfull kepada anaknya," ujar Ratih Ibrahim dalam acara Shopee ‘Pentingnya kegiatan edukatif untuk mengisi liburan anak’ di kantor Shopee Indonesia, Pasific Century Place, SCBD Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu 30 Juni 2018.
Baca juga:
Memahami 12 Bulan Pertama Tahap Perkembangan Bayi
Pendidikan Dasar Anak Selalu Berawal dari Rumah, Bukan Sekolah
Anak Susah Makan Rentan Stress Jika Terus Dipaksa
Tanpa Sadar Orang Tua Melakukan 4 Kebiasaan Buruk pada Anak
Ratih menjelaskan memberikan hukuman kepada anak dapat merusak sisi positif perkembangan anak. Selain itu, pemberian hukuman secara tidak langsung akan membuat anak-anak menjadi sama seperti orang tuanya di masa depan. Dalam masa perkembangan anak, mereka pada dasarnya dalam tahap belajar. Wajar jika mereka melakukan kesalahan.
Namun jika kita memberikan hukuman kepada mereka itu justru akan menambah penderitaan dan beban pada diri si anak. Tidak hanya bentuk hukuman fisik, Ratih mengatakan ucapan orang tua yang kasar kepada anak juga merupakan sebuah tindak kejahatan.
Sebab tidak jarang saat anak anak melakukan kesalahan, orang tua akan berucap dengan kata-kata yang mengancam, memarahi, berkata kasar dan sebagainya. “Intinya semua bentuk hukuman saya tidak menyetujui,” tegas Ratih