TEMPO.CO, Jakarta - Polusi merupakan masalah sepanjang tahun dan menjadi lebih buruk saat musim panas. Jika kamu tinggal di perkotaan penuh dengan emisi dan udara yang stagnan, akan terasa sulit melindungi kulit dari polusi. Menurut pendiri C2 (California Clean), Clarissa Shetler dan Christine Falsetti, beberapa polutan yang dihadapi selama musim panas adalah oksidan fotokimia, seperti ozon atau radiasi ultraviolet dan sinar matahari.
Udara panas dan stagnan sebenarnya bisa mematangkan emisi dari mobil, pesawat terbang, dan pembangkit tenaga listrik untuk mengembangkan senyawa kimia baru. “Bahayanya adalah banyak partikel polutan sangat kecil sehingga mereka menimbulkan risiko kesehatan karena dapat dihirup atau diserap ke dalam sistem kita dan mengganggu fungsi sel normal atau menyebabkan kerusakan kulit,” ujarnya.
Artikel lainnya:
2 Kunci Utama Agar Kulit Wajah Sehat dan Cantik
Kiat Mencerahkan Kulit Wajah dengan Masker Ubi Ungu
Cek Tanda-tanda Penuaan Selain di Kulit
Dermatologist Dendy Engelman menambahkan bahwa 80 persen dari semua tanda penuaan kulit sebenarnya disebabkan oleh aggressor dari lingkungan ini. Selain menimbulkan bintik hitam, radang, garis-garis halus, dan keriput, polusi bahkan bisa menjadi penyebab kanker kulit. Polutan udara yang disebut komponen partikulat ambien menghasilkan radikal bebas berlebih, yang mengganggu kemampuan kulit untuk menghasilkan kolagen dan elastin serta mempertahankan kelembapan, sehingga tanda-tanda penuaan semakin meningkat.
Meski sulit menghindari polusi udara sama sekali, ada beberapa cara untuk melindungi kulit kamu, seperti dilansir dari Bustle berikut ini.
Baca Juga:
#1. Kulit terhidrasi dengan baik
Polusi dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering. Agar tetap seimbang dan terhidrasi, Drs Shetler dan Falsetti merekomendasikan minum banyak air setiap hari.
#2. Eksfoliasi rutin
Untuk memastikan partikel polutan kecil tersebut tidak menyumbat pori-pori, Shetler dan Falsetti juga merekomendasikan membersihkan muka dan tubuh setiap malam. Ditambah eksfoliasi dua kali seminggu untuk menghilangkan penumpukan sel-sel kulit mati.
#3. Gunakan masker
Menggunakan masker atau peeling sekali seminggu juga bisa membantu membersihkan pori-pori secara mendalam. Engelman merekomendasikan mencoba formula yang akan membantu melindungi diri dari kerusakan akibat radikal bebas saat mendetoksifikasi kulit.
#4. Gunakan facial oil
Polusi dapat menghalangi pori-pori dari oksigen dan minyak alami, sehingga sangat penting menggunakan facial oil di malam hari untuk membantu melembapkan kulit dan mengganti minyak alami. Selain itu, facial oil dapat melindungi kulit dengan pelembap yang mengandung sifat anti-polusi.
#5. Antioksidan
Untuk membantu meminimalkan kerusakan kulit, antioksidan adalah kuncinya. "Antioksidan membantu melindungi kulit dari serangan radikal bebas dengan menetralkan tekanan oksidatif yang dapat menyebabkan kerusakan sel," ujar Engelman. Dia merekomendasikan menggunakan serum vitamin dengan asam Ferulic, karena asam Ferulic menstabilkan larutan vitamin C dan E serta melipatgandakan perlindungan foto kulit.
#6. Konsumsi buah dan sayuran
Cara lain untuk melindungi kulit dari radikal bebas adalah mengkonsumsi makanan kaya antioksidan. Drs Shetler dan Falsetti merekomendasikan buah dan sayuran yang mengandung vitamin C dan E tinggi untuk membantu memerangi kerusakan kulit, seperti stroberi, jeruk, melon, aprikot, brokoli, ubi jalar, dan bayam.
#7. Himalayan pink salt
Bahan lain yang dapat membantu mendetoksifikasi kulit, menurut Engelman, adalah mencoba perawatan kulit yang mengandung Himalayan pink salt. Ini dapat membersihkan dan mempertahankan kulit dari tanda-tanda awal penuaan yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan dan stressor. Misalnya essence atau cleansing water yang mengandung Himalayan pink salt untuk perawatan pemurnian cepat.