TEMPO.CO, Jakarta - Gula darah cenderung menurun ketika berpuasa karena tubuh tidak mendapat asupan gula selama belasan jam. Namun Anda tidak perlu khawatir karena tubuh memiliki cadangan gula alami atau glukosa yang tersimpan di hati.
Itu sebabnya, kita mendengar slogan: berbukalah dengan yang manis. Mengingat, tubuh memerlukan asupan gula setelah seharian berpuasa. Namun, bukan berarti setiap berbuka Anda boleh melahap kolak dan kawan-kawannya.
Artikel lainnya:
Dokter Ungkap Alasan Kebaikan Puasa buat Kesehatan
Memahami Waktu Makan Besar yang Tepat seusai Berbuka Puasa
“Kadar gula kolak tinggi sekali. Untuk takjil sebaiknya jus buah saja seperti jus semangka atau melon lalu makan nasi berserat kompleks," ujar ahli gizi dari MRCCC Siloam Hospital Jakarta, Samuel Oetoro.
Ilustrasi diabetes. shutterstock.com
Lebih lanjut Samuel menambahkan nasi merah dapat dimakan setelah salat tarawih misalnya, disambung makan buah dan sayur lagi agar kebutuhan gizi tubuh terpenuhi. Untuk penderita diabetes, sebaiknya konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan berpuasa.
Baca juga: Kata Dokter, Puasa Justru Bisa Mengatasi Sakit Maag
Selain itu, Samuel meminta penderita diabetes melakukan pengecekan gula darah secara rutin. Tujuannya, mengetahui apakah kondisi fisik pasien masih sanggup untuk berpuasa atau tidak. Jika muncul tanda-tanda gula darah menurun drastis (hipoglikemik), sebaiknya puasa dibatalkan demi keselamatan pasien.
“Hipoglikemik itu ditandai pasien kurang fokus dan jantung berdebar kencang. Jika itu terjadi, segera periksa ke dokter,” ujar Samuel.