TEMPO.CO, Jakarta - Agama Islam mewajibkan umatnya untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan selama sebulan penuh. Di balik itu, memang terdapat berbagai manfaat yang dapat diperoleh individu untuk kesehatan tubuh.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, mengungkapkan puasa berdampak positif terhadap kesehatan karena dalam menjalankannya ada pembatasan asupan makanan, keteraturan, dan pengendalian diri.
"Ketiga unsur ini adalah sesuatu yang seharusnya konsiten kita laksanakan baik pada saat berpuasa dan setelah berpuasa," ujarnya hari ini Selasa, 15 Mei 2018.
Puasa membuat seseorang mengurangi frekuensi makan sehingga akan terjadi pembatasan asupan makan dan pembatasan kalori. Pembatasan ini akan membuat tubuh melakukan penghancuran lemak serta menekan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
Artikel terkait:
3 Tips agar Wajah Tetap Segar Saat Puasa Ramadan
4 Makanan Penangkal Sakit Saat Puasa Ramadan
Tips Mencegah Mata Lelah saat Puasa Ramadan
Dengan pembatasan makan, berat badan dan kolesterol juga akan turun, begitupun kadar gula darah akan lebih terkontrol. Selain itu, dengan berpuasa sepanjang hari juga akan membuat kita mengurangi camilan yang tidak sehat, seperti coklat, keju, dan lemak.
Dengan berpuasa kita juga akan mengurangi makanan-makanan manis dan asin, yang belum tentu sehat bagi tubuh. Di samping itu, mereka yang merokok pun akan mengurangi konsumsi rokoknya setiap hari.
"Karena itu, puasa akan membuat orang yang sehat menjadi tambah sehat dan orang dengan berpenyakit kronis, seperti hipertensi, kencing manis, kegemukan, dan kolesterol tinggi, akan menjadi lebih baik dan terkontrol," jelas Ari.
Meski demikian, kondisi tersebut akan sangat sulit tercapai bila dalam berpuasa seseorang bersikap "balas dendam" saat berbuka atau mengonsumsi minuman dan makanan secara berlebihan.